Aksi boikot produk Prancis santer menggema di beberapa negara termasuk Indonesia. Salah satu produk yang kena imbas aksi tersebut adalah produk air minum kemasan Aqua.
Menurut pihak Danone Aqua, produknya tersebut sudah lama dikembangkan dan diproduksi di Indonesia, sehingga tak memiliki kaitan dengan pandangan politik manapun termasuk Prancis.
Untuk memastikan kebenaran pernyataan manajemen Danone Aqua tersebut, detikcom berupaya menelusuri sejarah dari lahirnya merek dagang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman resmi Aqua, Rabu (4/11/2020) pendiri produk dagang ini adalah Tirto Utomo. Pria kelahiran Wonosobo, 8 Maret 1930 ini awalnya mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Golden Mississippi sebagai pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia. Tirto mendirikan pabrik pertama PT Golden Mississippi ini pada tahun 1973 silam di Pondok Ungu, Bekasi.
Setahun kemudian, perusahaan Tirto akhirnya mampu memproduksi produk pertama Aqua. Produk yang dimaksud tentunya AMDK namun dikemas dalam bentuk botol kaca berukuran 950 ml. Sebotol AMDK Aqua saat itu dibanderol dengan harga Rp 75.
Lalu, 10 tahun berselang, Tirto kembali mendirikan pabrik Aqua. Pabrik kedua Aqua itu didirikan di Pandaan, Jawa Timur. Lokasi itu dipilih agar bisa lebih mendekatkan produk Aqua pada konsumen yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Pada 1985, akhirnya Aqua mengembangkan bentuk kemasan baru yaitu berbentuk PET (botol plastik) ukuran 220 ml. Transformasi bentuk kemasan ini dianggap lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada 1990, Aqua melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham. Di tahun 1993, Aqua grup menyelenggarakan program Aqua Peduli dengan melakukan daur ulang botol plastik kemasan menjadi materi yang dapat digunakan kembali. Dua tahun berikutnya, Aqua Grup menjadi produsen air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari.
Produksi in line maksudnya sebuah sistem pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan secara bersamaan. Sistem ini memungkinkan botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di akhir atau di ujung proses produksi sehingga proses produksi menjadi lebih higienis karena minim campur tangan manusia.
Berlanjut ke halaman berikutnya.