Gaji Rp 5 Juta/Bulan, Masih Bisa Nabung dan Investasi Nggak Ya?

Gaji Rp 5 Juta/Bulan, Masih Bisa Nabung dan Investasi Nggak Ya?

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 07 Nov 2020 20:00 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: detikcom

5. Hitung Kebutuhan Uang

Bila Anda sudah memiliki BPJS atau asuransi kesehatan dari perusahaan tempat Anda bekerja, maka milikilah asuransi jiwa untuk memitigasi risiko hilangnya penghasilan bulanan karena ketidakmampuan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Ketidakmampuan yang dimaksud adalah cacat tetap total dan meninggal dunia.

Dari perhitungan kebutuhan dana darurat per bulan di atas, Anda bisa mengetahui kebutuhan total uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang semestinya Anda miliki. Dengan pengeluaran Rp 3,45 juta per bulan maka kebutuhan UP untuk 20 tahun adalah Rp 1,23 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu untuk pembayaran premi yang ideal maksimal 10% dari penghasilan bulanan. Premi sebesar Rp 200 ribu per bulan bagi seorang bergaji Rp 5 juta tentu sudah ideal.

6. Penuhi Kebutuhan Jangka Pendek dan Panjang

Cari tahu dan buatlah daftar tujuan-tujuan jangka pendek Anda, beserta dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan itu. Jangan lupa pula untuk mencantumkan jangka waktu untuk merealisasikan tujuan tersebut. Tujuan jangka pendek seperti membayar DP rumah dan persiapan kelahiran anak.

ADVERTISEMENT

Jangan pernah lupakan tujuan jangka panjang Anda. Beberapa hal penting yang harus ada dalam bucket list jangka panjang Anda antara lain adalah, pendidikan anak dari SD hingga ke perguruan tinggi, serta dana pensiun.

Lantas bagaimana cara berinvestasi untuk jangka panjang dengan asumsi dalam 3 tahun ke depan tujuan jangka pendek Anda sudah terpenuhi, tapi pengeluaran investasi Anda masih sama yaitu Rp 500 ribu karena tidak ada kenaikan penghasilan?

Sebelum Anda berinvestasi, tentukanlah terlebih dulu tujuan mana yang jadi prioritas. Apabila anak pertama Anda sudah lahir, maka biaya pendidikan anaklah yang utama.

Maksimalkan pengeluaran investasi Anda untuk kebutuhan biaya pendidikan terlebih dulu. Setelah penghasilan Anda meningkat, Anda pun sudah bisa untuk menyisihkan uang untuk kebutuhan dana pensiun.

7. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Finansial

Memeriksa kesehatan keuangan sama halnya dengan memeriksa kesehatan tubuh kita. Hal itu juga bukan merupakan hal yang sulit dilakukan. Berikut tabel yang bisa jadi acuan untuk menghitung kesehatan finansial Anda:


(ara/ara)

Hide Ads