Platform e-commerce asal China, JD.com berencana membuka 5 juta toko tiga tahun ke depan. Rencana itu dilakukan untuk memperluas jangkauan konsumennya, seiring makin sengitnya persaingan e-commerce di China. Toko baru ini akan dibangun di sejumlah kota kecil di China.
Kepala Eksekutif JD Retail Xu Lei, mengatakan perusahaan sadar bahwa pasar ritel China sangat besar. Dia juga mengakui bahwa bisnis JD saat ini memiliki keterbatasan oleh karena itu dengan membangun toko offline perusahaan berharap bisa memperluas jangkauan konsumennya.
Xu menjelaskan rencana ini untuk memposisikan JD sebagai bisnis yang dapat diakses di semua saluran, dari online maupun offline. Dia pun menegaskan bahwa layanan online tetap akan berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menerapkan pengalaman bertahun-tahun kami, termasuk logistik, merchandising, dan teknologi ke konteks yang lebih luas, "kata Xu, dikutip dari CNBC, Kamis (12/11/2020).
Sebagai bagian dari strategi untuk membangun kehadiran ritel offlinenya, toko fisik yang telah ada bernama JD E-Space. Toko itu hadir saat Singles Day di Chongqing pada November tahun lalu.
Xu juga menjelaskan bahwa rencana membuka jutaan toko itu tidak dilakukan JD sendiri, melainkan memanfaatkan kerjasama dengan beberapa toko lainnya.
"Sejauh ini kami telah terhubung dengan lebih dari 2 setengah juta toko, termasuk toko kami sendiri. Dalam tiga tahun, proyeksi kami adalah memiliki jaringan yang menghubungkan hingga lima juta toko," jelasnya.