Tak cuma pecahan 1 gram, pecahan 5, 10, 25, sampai 50 gram pun habis. Bahkan, hari ini untuk pecahan Rp 250 gram juga habis. Untuk pecahan favorit selain 1 gram, seperti 5, 10, 25, dan 50 gram memang tersedia di beberapa butik selain Pulo Gadung, namun harganya lebih tinggi.
Kondisi ini juga diamati oleh Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono. Ia mengatakan, ketika harga emas batangan Antam jatuh ke level Rp 900.000-an, maka itu menjadi kesempatan untuk masyarakat membeli. Sayangnya, stok selalu kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kekosongan stok ketika harga menyentuh Rp 900.000-an per gram tak hanya terjadi saat ini. Tetapi juga harga turun pada 29 Oktober-2 November 2020 lalu.
"Tapi ketika turun seperti ini, dan ini bukan pertama kali, stok nggak tersedia. Ini kan seperti mereka nggak mau melepas. Mungkin melepas, tapi hanya sedikit. Karena saya melihat toko emas online, atau di mana pun yang jual logam mulia, mereka masih mematok 1 gram di atas Rp 1 juta. Hari ini salah satu supplier emas Antam terbesar di Jakarta saja masih mematok Rp 1.050.000/gram. Artinya mereka melihat Antam nggak mau lepas stok, ya mereka nggak mau turunkan harga," papar Suluh kepada detikcom.
Ia mengatakan, stok kosong ini tak hanya di pembelian online. Menurut keterangannya, ada seorang retailer emas Antam yang langsung mengunjungi butik Antam di Pulo Gadung pada Selasa (10/11) kemarin, tapi tak kedapatan membeli.
"Teman saya sudah antre nomor 37 di Pulo Gadung. Itu kan nomor kecil, karena dia pemain emas fisik. Ketika harga turun, begitu sampai antrean ke berapa, dibilang sold untuk 1 gram atau 5 gram. Tapi kalau 2 gram masih ada, tapi nggak favorit," pungkasnya.
(fdl/fdl)