Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Mendag: Indikasi Pemulihan Ekonomi

Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Mendag: Indikasi Pemulihan Ekonomi

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 20 Nov 2020 10:02 WIB
Setelah beberapa bulan mengalami defisit alias tekor, pada Mei 2019 posisi neraca perdagangan berbalik menjadi surplus.
Foto: Pradita Utama

Pada Oktober 2020, ekspor Indonesia terus menunjukkan penguatan dari bulan ke bulan. Nilai total ekspor Indonesia mencapai USD 14,39 miliar, tumbuh 3,1 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya. Meskipun pada kelompok ekspor migas mengalami pelemahan, namun kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,5 persen MoM mampu menjaga momentum pertumbuhan total ekspor Oktober 2020.

Peningkatan ekspor nonmigas Oktober 2020 disebabkan pertumbuhan ekspor pada sektor pertanian (1,3 persen MoM), industri (2,1 persen MoM), serta pertambangan dan lainnya (17,0 persen MoM). Kinerja ekspor nonmigas ke pasar utama Indonesia pada Oktober 2020 juga meningkat, yaitu Tiongkok (8,9 persen MoM), Jepang (0,3 persen MoM), dan India (1,2 persen MoM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor ke Asia Tenggara yang juga merupakan pasar utama Indonesia juga meningkat sebesar 8,4 persen MoM.Secara kumulatif, kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Oktober 2020 turun 5,6 persen dibandingkan Januari-Oktober 2019 (YoY).

Namun, penurunan ekspor secara kumulatif ini tidak sedalam penurunan kinerja ekspor periode Januari-September 2020 (YoY) yang mencapai 5,81 persen. Di tengah masa pandemi ini beberapa produk ekspor utama masih berkinerja baik, seperti produk lemak dan minyak hewan/nabati tumbuh 13,1 persen (YoY), pupuk (14,1 persen YoY), logam mulia, perhiasan/permata (30,1 persen YoY), dan alas kaki (6,7 persen YoY).

ADVERTISEMENT

Menurut Agus, meskipun masih rentan, perekonomian global mulai membaik. Adaptasi keseharian masyarakat terhadap protokol kesehatan perlahan-lahan mulai membuahkan hasil dengan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian secara global.

"Selain itu, optimisme dari efektivitas vaksin dari berbagai negara turut menjadi faktor positif pemulihan perekonomian global. Begitu pula dengan pemulihan ekonomi Tiongkok yang lebih cepat dari ekspektasi telah menopang kenaikan permintaan produk ekspor nonmigas Indonesia di pasar global," ungkap Mendag.


Hide Ads