Impor Oktober 2020 mengalami penurunan 6,79 persen dibandingkan September 2020. Penurunan impor terjadi di semua komponen penggunaan barang. Penurunan impor terdalam dialami kelompok barang modal sebesar 13,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Barang modal yang impornya mengalami penurunan adalah tanur/oven listrik industri (turun 96,4 persen MoM), laptop (turun 53,4 persen MoM), dan tanker (turun 42,1 persen MoM).Sedangkan pada kelompok bahan baku/penolong, produk yang impornya mengalami penurunan diantaranya ferro alloy turun 86,1 persen MoM, gula (turun 58,4 persen MoM), tepung kedelai (turun 55,8 persen MoM) dan gandum (turun 20,7 persen MoM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, barang konsumsi yang impornya juga mengalami penurunan yang signifikan antara lain AC/mesin pendingin (turun 14,7 persen MoM), buah pir (turun 14,5 persen MoM), dan daging beku (turun 10,6 persen MoM). Impor dari sejumlah negara juga menunjukkan penurunan yang siginifikan, seperti Kanada (turun 44,1 persen MoM), Argentina (turun 40,5 persen MoM), Arab Saudi (turun 36,5 persen MoM), Brasil (turun 34,3 persen MoM), Italia (turun 21,3 persen MoM), dan Tiongkok (turun 20,1 persen MoM).
Sementara itu, beberapa impor dari beberapa negara justru menunjukkan peningkatan, yaitu Prancis (naik 35,3 persen MoM), Hongkong (naik 22,3 persen MoM), dan Malaysia (naik 15,6 persen MoM).Secara kumulatif, nilai impor Januari-Oktober 2020 mencapai USD 114,46 miliar yang didominasi impor nonmigas sebesar USD 102,78 miliar atau dengan pangsa sebesar 89,79 persen.
Impor nonmigas periode Januari-Oktober 2020 turun 16,99 persen (YoY), sedangkan volume impornya turun 6,07 persen YoY. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas perekonomian domestik yang mengandalkan pasokan dari impor tidak terkontraksi terlalu dalam.
"Perkembangan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Juli-Oktober 2020 yang terus menguat mengindikasikan pemulihan perekonomian Indonesia terus terjadi serta memberikan optimisme akan membaiknya perekonomian Indonesia di Triwulan IV 2020 ini," pungkas Mendag.
(fdl/fdl)