Sementara dari sisi capaian manfaat APBN 2020 hingga akhir November 2020, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merinci pertama adalah untuk bansos, bantuan pemerintah, subsidi, dan dukungan UMKM. Dari belanja pemerintah pusat tersalurkan untuk PKH ke 10 juta KPM, bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta KPM, bantuan tunai non PKH sebanyak 9 juta KPM, bantuan subsidi upah 12,4 juta karyawan, bantuan upah honorer 2,4 juta guru honorer.
Kartu sembako 19,4 juta KPM, bansos tunai non Jabodetabek 9,2 juta KPM, bantuan beras peserta PKH 10 juta KPM, kartu prakerja 5,6 juta peserta, diskon listrik 31,4 juta KPM, subsidi bunga UMKM kepada 20,4 juta debitur, penjaminan kredit UMKM kepada 246,6 ribu debitur, bantuan usaha mikro kepada 9,32 juta penerima, pembiayaan investasi LPDB kepada 101 ribu UMKM, subsidi pupuk 7,2 juta ton, dan insentif perumahaan sebanyak 12.904 unit rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara yang berasal dari TKDD, ada BLT dana desa kepada 8 juta penerima, kegiatan padat karya diikuti 281 orang, bantuan budidaya ternak sebanyak 7.810 unit/set, 7.494 ternak, 63.510 bibit/benih. Ada juga bantuan peralatan sebanyak 131 unit, fasilitas promosi sebanyak 5 frekuensi kepada 520 orang, dan bantuan usaha untuk 520 UMKM.
Sementara di sektor kesehatan, dari anggaran belanja pusat termasuk PEN, ada peserta PBI JKN kepada 96,4 juta jiwa, insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat sebanyak 357,4 ribu, bantuan iuran JKN PBPU/BP kepada 44,4 juta jiwa, santuan 100 nakes, pembayaran kepada 133,7 ribu pasien COVID-19 yang dirawat, alat material pada 110 RS Kemhan/TN berjumlah 2 juta APD, 5,76 juta rapid test, dan 1 juta masker KN95. Selanjutnya ada alat kesehatan pada 53 RS Polri berupa APD, masker, dan incinerator, dan terakhir ambulance Polri targetnya 198 unit.
Sementara yang berasal dari TKDD, ada insentif nakes daerah sebanyak 221,9 ribu, pelatihan nakes kepada 1.171 orang, tenaga administrasi sebanyak 458,8 ribu orang. Penambahan gedung/ruang baru puskesmas sebanyak 247 paket, pembayaran iuran JKN kepada 664.595 orang, pembangunan rehab faskes sebanyak 6 dan 3 lokasi, pembayaran tindakan kesehatan fakir miskin sebanyak 2.935 orang.
Selanjutnya pengadaan alat kesehatan sebanyak 71.165 unit, bantuan operasional untuk 8.819 puskesmas, obat-obatan atau barang habis pakai sebanyak 215088 paket, dan pelayanan kesehatan promotif/preventif kepada 3.320 orang kuratif rehabilitatif sebanyak 530,2 ribu orang.
Sementara sektor pendidikan, dari anggaran belanja pusat ada program Indonesia pintar kepada 15,95 juta jiwa, bidik misi/KIP kuliah kepada 763,72 ribu mahasiswa, subsidi kuota internet kepada 44,3 juta penerima, BOS Kementerian Agama kepada 7,6 juta siswa, bangun/rehab 528 SD/menengah.