Konsumsi Sektor Ekonomi Islam Diprediksi Tembus US$ 2,3 T di 2024

Konsumsi Sektor Ekonomi Islam Diprediksi Tembus US$ 2,3 T di 2024

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 01 Des 2020 21:42 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Rafi-uddin Shikoh, CEO dan Managing Director DinarStandard, mengatakan bahwa laporan SGIE tahun ini menyoroti peluang yang muncul dan menonjol di tengah dampak Covid-19.

"Seperti gangguan rantai pasokan global, hilangnya pekerjaan, krisis layanan kesehatan, dan tantangan ketahanan pangan. Sebanyak 33 'sinyal peluang' yang diidentifikasi dalam laporan tersebut termasuk tokenisasi sukuk dalam fintech Islam. Sinyal lain yang diidentifikasi antara lain terkait produk halal, pergeseran rantai pasokan, investasi ketahanan pangan, dan permintaan nutraceutical," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan SGIE juga terus menyoroti perkembangan dampak sosial ekonomi Islam terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dicanangkan United Nations, termasuk inisiatif mengatasi kemiskinan dan krisis ketahanan pangan yang diperburuk oleh pandemi Covid-19.

Laporan SGIE 2020/21 juga merupakan kerja sama dengan SalaamGateway.com, portal berita ekonomi Islam terbesar. Mitra strategis laporan SGIE tahun ini juga termasuk The Islamic Food and Nutrition Council of America (IFANCA) dan CIMB Islamic, servis dan layanan keuangan Islami milik CIMB.

ADVERTISEMENT

Dengan visi memupuk perdamaian dan pemahaman antarkomunitas, CollabDeen dan Have Halal, Will Travel mengadakan konferensi virtual pertama di Singapura yang membahas perekonomian Islam pada 2-3 Desember 2020.

Konferensi virtual ini bertujuan untuk mempertemukan para pemimpin industri, innovator, dan wirausahawan (terlepas dari keyakinan yang dianut), untuk mempelajari lebih lanjut mengenai keterlibatan konsumen Muslim dalam membangun ekosistem halal yang lebih kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Event yang berlangsung selama 2 hari ini menampilkan lebih dari 30 pembicara dari seluruh dunia untuk memberikan perspektif baru dalam memasuki pasar Islam yang telah mendapatkan daya tarik yang luas dan universal. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, silahkan kunjungi https://reimaginehalal.com/.


(toy/hns)

Hide Ads