Isa menjelaskan bahwa pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk membentuk lembaga pengelola investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF), yakni untuk menghimpun dana dari investor.
"Di sisi lain kita melihat bahwa sejumlah sovereign investor sebetulnya tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, mereka sudah menyatakan minat," ungkapnya.
Tetapi, dijelaskan Isa bahwa mereka membutuhkan mitra strategis yang kuat secara hukum maupun kelembagaannya, dan mampu menerapkan tata kelola yang solid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, karena itu kita memerlukan suatu terobosan untuk membangun satu avenue, satu cara agar mitra-mitra investor dari luar negeri ini merasa nyaman dan siap untuk berinvestasi di Indonesia, baik untuk infrastruktur maupun untuk kebutuhan-kebutuhan pembangunan lain yang nanti akan kita bisa identifikasi dengan berjalannya waktu," ujarnya.
Tim Pengkaji Pembentukan SWF dari Kementerian BUMN Arief Budiman juga mengungkapkan bahwa BUMN sudah maksimal dalam mencari pembiayaan, dan SWF jadi solusi untuk Indonesia menghimpun dana.
"Tadi di halaman pertama Pak Isa sudah menyampaikan memang kapasitasnya untuk beberapa teman-teman BUMN istilahnya sudah maksimal. Jadi diharapkan dengan adanya investasi baru, dana baru dapat dilakukan investasi baru baik oleh fund bersama LPI maupun oleh BUMN-nya," tambahnya.
(toy/zlf)