Swasta Dukung Peningkatan Kapasitas BUMDes

Swasta Dukung Peningkatan Kapasitas BUMDes

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 04 Des 2020 18:16 WIB
BUMDes
Foto: Dok. Kemendes PDTT

Public Affairs Senior Manager Djarum Purwono Nugroho mengatakan, program pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes harus disesuaikan dengan kondisi pandemi agar BUMDes siap bangkit kembali tahun depan. "Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan kepada perekonomian nasional. Namun diharapkan BUMDes ini bisa menjadi penggerak mulainya kembali roda perekonomian yang berawal dari desa," ujar Purwono.

Ia mengatakan, program pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes yang dilakukan Djarum dan Lokadata.id diawali dengan melakukan riset dan pemetaan secara mendalam yang didukung sistem pengawasan capaian SDGs secara sistematis dan terintegrasi. Sistem ini, kata dia, menggunakan wadah bernama Dashboard Lokadata yang memuat data-data temuan capaian SDGs dari level provinsi, kabupaten/kota, hingga ke desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu hasil temuannya menunjukan bahwa minimnya kontribusi BUMDes dalam pertumbuhan ekonomi disebabkan karena terbatasnya kualitas SDM, tata kelola BUMDes, hingga minimnya pemahaman potensi desa yang dimiliki sebagai basis usaha BUMDes," kata Purwono.

Hasil riset dan pemetaan ini kemudian menjadi panduan dalam pelaksanaan program pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes di Kudus. Dalam data roadmap yang tercatat di sistem Lokadata.id, kata dia, pada tahun 2020 ada 33 BUMDes di Kudus dengan rincian 21 BUMDes yang tidak aktif, 10 BUMDes aktif dengan kategori mendasar, dan dua BUMDes aktif dengan kategori bagus.

ADVERTISEMENT

Implementasi program dilakukan dengan menggelar sejumlah pelatihan sejak pertengahan tahun 2019 yang melibatkan sedikitnya 50 desa di Kudus, baik yang telah memiliki BUMDes maupun yang baru akan mendirikan.

"Pelatihan ini dilakukan dalam berbagai format mulai dari seminar untuk memberikan pemahaman regulasi dan kelembagaan BUMDes hingga diskusi kelompok dan praktik dengan materi analisis kelayakan usaha, perencanaan bisnis dan manajemen, hingga sharing kisah sukses," kata dia.

Ia menjelaskan, pelatihan juga mencanangkan bobot skor sebagai indikator yang harus diraih oleh tiap BUMDes. Secara berkelanjutan pelatihan diperdalam dengan menu intervensi terhadap empat BUMDes yang telah eksis dan memiliki potensi besar. Keempat BUMDes tersebut, kata dia, memiliki diferensiasi unit usaha dengan keunggulannya masing-masing

"Selain itu Djarum juga menggandeng platform e-commerce Blibli(dot)com dalam melakukan pendampingan teknis ke sejumlah pengelola BUMDes terkait pemasaran secara daring. Salah satu BUMDes yang berkembang pesat adalah BUMDes unit produk madu di Desa Glagah Kulon," kata dia.


(fdl/fdl)

Hide Ads