Bila hingga akhir tahun tidak ada kejelasan pihaknya akan demo. Menurutnya hal itu akan dipusatkan di Istana Negara, lalu ke Kemenkomarves, dan BKPM.
"Apabila aspirasi sebagai asosiasi yang menaungi para mitra pengemudi ojol untuk membuka ruang dialog tidak juga diperhatikan, maka langkah akhir kami adalah menggelar aksi massa pengemudi ojol di seluruh Indonesia," kata Igun.
"Kalau memang nggak ada penjembatanan kita pasti akan turun di Januari, perkiraan pertengahan Januari," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Igun juga menyatakan para driver ojol resah akan nasibnya apabila merger Gojek dan Grab ini dilakukan. Menurutnya, biasanya perusahaan yang melakukan merger cepat atau lambat akan melakukan aksi efisiensi, dalam hal ini bisa saja terjadi putus mitra pasal.
"Para mitra ini resah, namanya akuisisi merger ini kalau terjadi pasti di mana mana selanjutnya aksi korporasi efisiensi. Mereka resah ini jadi gelombang pemutusan mitra sepihak kalau merger jadi dilakukan," kata Igun.
(ara/ara)