Selain itu, kinerja para BUMN China ini punya peran penting dalam di sistem keuangan Negeri Tirai Bambu. Selain menyumbang sepertiga PDB China, para BUMN ini menguasai setengah dari total kredit yang beredar di China.
Sebanyak 90% surat utang pemerintah China juga dipegang oleh mereka berdasarkan data People's Bank of China dan Huachuang Securities.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaminan bantuan dari pemerintah selama ini menjadi faktor utama dalam penanggulangan krisis. Sekarang kita melihat jaminan itu mulai menipis," kata Direktur Pasar Keuangan China dari Rhodium Group Logan Wright dikutip CNN, Jumat (11/12/2020).
Secara historis, Beijing belum pernah membiarkan BUMN bangkrut. Pemerintahan yang dipimpin Partai Komunis tersebut punya kendali penuh atas pergerakan ekonomi di negaranya, termasuk bisnis yang berhubungan langsung dengan pemerintah.
Namun kelihatannya sekarang China mulai membiarkan beberapa BUMN untuk kolaps. Tetapi harus diingat jika terlalu banyak perusahaan gagal bayar, maka sistem finansial negaranya juga akan terganggu.
Jika kemampuan China mengelola utangnya mulai dipertanyakan, maka pasar keuangan akan jadi korban yang menderita paling awal. Perusahaan China lain juga akan kesulitan mencari likuiditas dari utang baru.
Ujung-ujungnya pemulihan ekonomi China, yang diprediksi International Monetary Fund (IMF) bisa tumbuh 1,9% tahun ini mungkin tinggal kenangan. Tinggal tunggu waktu saja imbasnya ke pemulihan ekonomi dunia.
(ang/ara)