Pengakuan JK 2 Kali Jadi Wapres Gagal Bereskan Masalah Ini

Terpopuler Sepekan

Pengakuan JK 2 Kali Jadi Wapres Gagal Bereskan Masalah Ini

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 12 Des 2020 12:00 WIB
Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya turun tangan memberikan pelayanan, khususnya untuk menarik investor guna menanamkan modal di dalam negeri.
Foto: Rengga Sancaya

Menurut data Ketua badan khusus pengendalian tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), dr Widyastuti Soerojo, MSC, dalam satu dekade terakhir jumlah perokok pemula meningkat hingga 240%. Hal itu pernah disampaikannya pada 12 Februari 2020.

"Dalam satu dekade terakhir peningkatannya 240%, dari 9,6 persen tahun 2007 menjadi 23,1 persen tahun 2018. Jadi dalam 11 tahun itu peningkatannya 240 persen pada usia SD, SMP 10-14 tahun. Usia yang lebih tua 15-19 naiknya 140 persen," kata dr Widyastuti.

dr Widyastuti juga menjelaskan salah satu faktor penyebab dari tingginya angka perokok pemula adalah masifnya iklan rokok di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena iklan yang masif, aksesnya mudah, harganya murah dan dan bisa beli batangan," ungkapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi rokok terhadap kemiskinan mencapai 11,17% di perkotaan dan 10,37% di pedesaan. Angka itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada September 2019.

ADVERTISEMENT

Dari survei itu rokok ternyata menjadi kontribusi terbesar kedua terhadap garis kemiskinan di Indonesia. Komponen yang pertama masih makanan yang memiliki kontribusi ke kemiskinan sebesar 20,35% di perkotaan dan 25,82% di pedesaan.


(eds/eds)

Hide Ads