Gaduh di Petamburan Berujung Pidana, Apa Dampaknya ke Ekonomi?

Gaduh di Petamburan Berujung Pidana, Apa Dampaknya ke Ekonomi?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Des 2020 10:44 WIB
Habib Rizieq Shihab tiba di Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus kerumunan di Petamburan. Setiba di Polda Metro Jaya, ia sempat mengacungkan jempol.
Foto: Ari Saputra

Sementara pengamat ekonomi, Piter Abdullah menilai kerumunan yang terjadi di beberapa kegiatan FPI pimpinan Habib Rizieq tidak berdampak signifikan terhadap iklim investasi nasional. Pasalnya, kerumunan seperti ini bukan pertama kali terjadi.

"Sejauh ini saya kira belum mengganggu," kata Piter.

Bahkan ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE), Yusuf Rendy Manilet Indonesia kerumuman yang belakangan ini terjadi tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan beberapa indikator ekonomi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buktinya IHSG masih mencatatkan pencapaian positif hingga penutupan sore hari ini juga didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah," kata Yusuf.

Salah satu contoh yang membuat iklim investasi Indonesia terganggu adalah kegaduhan yang ditimbulkan mampu menghentikan pergerakan ekonomi bahkan terjadi capital outflow atau aliran modal yang keluar dari Indonesia. Salah satu contohnya adalah kerusuhan tahun 1998.

ADVERTISEMENT

"Kalau melihat kondisi saat ini, situasi sebenarnya belum terlalu mengkhawatirkan dan masih bisa dalam tahap risiko yang masih bisa diterima oleh investor," ungkap Yusuf.

Di sisi lain, pengusaha memberikan apresiasi terhadap ketegasan pemerintah dalam menindak Habib Rizieq. Pengusaha menilai langkah ini menunjukkan penegakan hukum di Indonesia tegas.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno menilai, bila penegakan hukum di Indonesia tegas, maka investor akan melihat hal positif dari Indonesia. Ini akan melunturkan kekhawatiran investor itu sendiri.

"Bisa (meredam investor) karena kan penegakan hukumnya jalan, berarti kepastian ada. Investor mulai yakin," kata Benny kepada wartawan.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang. Pelaku usaha meminta kepada pemerintah melalui aparat penegak hukum untuk menciptakan keamanan di Indonesia. Pasalnya, dengan begitu investor akan lebih nyaman untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jangan ada kerusuhan, jangan ada kegaduhan, itu akan sangat mempengaruhi psikologis para investor dan dunia usaha. Kita dari pelaku usaha tentu akan sangat berharap kepada pemerintah melalui aparat keamanan untuk dapat menciptakan kondisi yang nyaman di Indonesia," ujarnya.

Pengusaha juga mengaku khawatir terhadap adanya kerumunan. Mereka menganggap, kasus COVID-19 akan sulit diputus mata rantai penyebarannya bila tetap ada kerumunan-kerumunan.

Sebelumnya, saat Habib Rizieq kembali ke Indonesia dirinya mengadakan acara di kediamannya yang terletak di Petamburan. Acara tersebut menimbulkan kerumunan di tengah pemberlakuan PSBB di Jakarta dan membuatnya harus berurusan dengan penegak hukum.


(eds/eds)

Hide Ads