Dear Ibu-Ibu, Harga Telur Ayam dan Cabai Naik Nih Jelang Akhir Tahun

Dear Ibu-Ibu, Harga Telur Ayam dan Cabai Naik Nih Jelang Akhir Tahun

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 20 Des 2020 07:15 WIB
Harga cabai dan daging ayam di Kota Bandung mulai beranjak naik. Kenaikan disebabkan pasokan yang terbatas dan memasuki musim hujan.
Foto: Siti Fatimah

Inti memproyeksi, harga telur ayam masih terus naik hingga Januari 2021.

"Memang harga itu sekarang di Jabodetabek saja sudah mencapai Rp 30.000/kg di pasar. Berarti di eceran atau warung-warung lebih tinggi lagi. Memang harga telur naik, dan menurut proyeksi kami akan naik terus sampai Januari akhir, baru akan turun sedikit-sedikit," ujar Inti.

Menurutnya, Kementan tak bisa mengintervensi harga telur ayam dari sisi produsen atau peternak. Di sisi lain, konsumen sedang mengalami tekanan ekonomi dari pandemi Corona. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan harga telur diperlukan kebijakan yang berada di tengah konsumen dan produsen, yakni distribusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bantu produsen mendistribusikan telurnya ke pasar. Atau kalau misalnya harga tidak bisa direm dengan cara yang sudah kita mulai lakukan sekarang, ya harus operasi pasar mau tidak mau. Operasi pasar ini tidak mengganggu produsen. Pemerintah atau pelaku yang ditunjuk pemerintah membeli ke produsen dengan harga jual dari produsen itu, sehingga menguntungkan bagi produsen atau peternak. Tapi, biaya transportasinya yang kita subsidi. Jadi biaya transportasi atau distribusi tidak membebani harga jual," papar Inti.

Kembali ke Syailendra, ia menjelaskan, untuk mencegah harga telur ayam terus naik, ia akan berkomunikasi dengan peternak untuk menjaga ketersediaan pasokan demi memenuhi permintaan yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Terkait kondisi dimaksud, kami terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait serta dengan perusahaan perunggasan, dan asosiasi peternak untuk menjaga ketersediaan pasokan baik daging ayam maupun telur ayam ras di masyarakat, dengan tetap menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat terutama di tengah pandemi COVID-19, baik disalurkan melalui bansos pusat maupun daerah, pasar rakyat/ritel," tutup Syailendra.


(zlf/zlf)

Hide Ads