Pengusaha Hotel Nelangsa Omzet Jeblok di Libur Natal

Pengusaha Hotel Nelangsa Omzet Jeblok di Libur Natal

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 28 Des 2020 07:00 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi/Foto: Thinkstock

Ada sejumlah stimulus yang diminta oleh pelaku usaha pariwisata. Bantuan yang diperlukan salah satunya adalah bantuan modal untuk bertahan semacam subsidi.

"Seperti contohnya sekarang ini yang sedang berjalan itu hibah pariwisata, seperti itu modelnya. Paling tidak dia (bisnis pariwisata) dapat bertahan, itu satu," kata Maulana.

Kemudian yang kedua adalah bantuan langsung kepada para pekerja di sektor pariwisata. Lalu yang ketiga adalah memberi keringanan beban overhead cost atau biaya operasional yang menggerus daya tahan bisnis pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti listrik, itu juga diberikan relaksasi khusus sehingga mereka bisa bertahan. Kan kayak kemarin di awal pandemi, listrik itu justru yang paling menggerus kan, akhirnya tenaga kerja yang terkorbankan," paparnya.

Sementara bantuan pinjaman modal kerja, menurut Maulana kurang cocok di situasi seperti sekarang ini. Sebab, sekarang ini demand atau permintaan sedang berantakan sehingga tidak tahu kapan bisnis ini akan pulih (recovery).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan demand terganggu karena pergerakan orang dibatasi demi menghambat penyebaran virus Corona, sementara bisnis pariwisata sangat membutuhkan pergerakan orang. Akhirnya mereka pun tidak bisa memperhitungkan dengan kondisi seperti sekarang kapan bisa mengembalikan pinjaman.

"Selain itu juga agak khawatir kalau para pelaku itu justru meminjam lagi dengan berbagai risiko, misalnya bunga, syarat, akhirnya lama-lama bisa asetnya juga habis gara-gara pinjam, karena nggak jelas sampai kapan kan, pandeminya juga nggak jelas sampai kapan," tambahnya.


(toy/ara)

Hide Ads