Syahrul mengatakan, gerakan operasi pasar kedelai dengan harga Rp 8.500/Kg hanya dilakukan untuk 100 hari ke depan. Setelahnya, ia berencana fokus untuk menggenjot produksi dalam negeri.
"Kita berharap 100 hari ini kondisi (harga kedelai) kita normalkan, sesuai perintah Presiden kepada saya. Kedua, 200 hari ke depan saya akan melakukan loncatan produktivitas," kata Syahrul.
Hal itu juga diungkapkan Agung bahwa kesepakatan menjual kedelai ke produsen tahu-tempe seharga Rp 8.500/Kg baru disepakati untuk dilakukan 100 hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Importir akan menyampaikan langsung kepada pengusaha tempe dan tahu. Ini penting karena untuk menjaga harga Rp 8.500/Kg salah satunya untuk memotong rantai pasok. Ini mudah-mudahan bisa berjalan 100 hari ke depan," jelas Agung.
Meski begitu, Agung mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kesepakatan ini setiap akhir bulan selama 100 hari ke depan.
"Tapi kita akan mengevaluasi setiap akhir bulan sesuai perkembangan kondisi yang ada, dan perkembangan harga kedelai yang ada," tandas Agung.
(fdl/fdl)