Beras Murah Vietnam Rembes Bikin Pengusaha Resah

Beras Murah Vietnam Rembes Bikin Pengusaha Resah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 25 Jan 2021 07:14 WIB
Beras impor dari Vietnam dan Thailand masuk ke gudang Bulog di Kelapa Gading. Total beras yang masuk sebanyak 281.000 ton.
Illustrasi Foto: Sylke Febrina Laucereno

Sutarto Alimoeso melanjutkan, masuknya beras ini akan menyebabkan kerugian bagi pengusaha. Lantaran, beras itu dijual seharga Rp 9.000 per kg. Sementara, harga pasaran beras premium adalah sekitar Rp 9.200 hingga Rp 9.700 per kg. Apalagi, kondisi perberasan saat ini dalam kondisi surplus.

"Dampak saat surplus seperti sekarang pasti akan mempengaruhi teman-teman di pelaku bisnis akan tersaingi karena harga mereka, artinya harga dalam negeri beras premium sudah di tingkat grosir pasti sudah di atas Rp 9.000 mungkin Rp 9.200-Rp 9.700. Ini kan Rp 9.000 tentu kan tersaingi. Tersaingi dalam arti tertekan, tertekan kan tidak laku, tidak laku kan menyebabkan kerugian bagi teman-teman," paparnya.

Dia menambahkan, kondisi saat ini juga menjelang panen. Dia bilang, jika kondisi itu terus berlanjut maka akan berdampak pada harga beras di petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua tentunya dengan turun itu pasti nanti dampaknya lagi, apalagi masuknya terus menerus, ini kan menjelang panen, bulan depan panen tentunya akan menekan harga di tingkat petani, dampaknya sampai ke tingkat petani," ujarnya.

Dia pun mengingatkan agar jangan sampai masalah bawang merah terulang di beras. Dia bilang, jika ada impor jelang panen maka akan menjatuhkan petani.

ADVERTISEMENT

"Kalau dilihat dua aspek, yang pertama harga dan yang kedua waktu, waktu itu menjelang panen raya. Itu kan kalau model begitu jangan sampai terjadi di bawang merah. Di bawang merah itu sering pas panen raya, kemudian masuk bawang merah impor, itu langsung jatuh kan harga bawang merah. Jadi itu ada pihak-pihak yang kurang baiklah, kalau seperti itu kan artinya menjatuhkan petani," ujarnya.


Hide Ads