Garuda Rugi Rp 420 M/Tahun
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda mengalami kerugian US$ 30 juta per tahun atau setara Rp 420 miliar (kurs Rp 14.000). Garuda telah memanfaatkan pesawat tersebut kurang lebih 7 tahun.
"Memang tidak dapat dipungkiri bahwa selama 7 tahun kita mengoperasikan ini di setiap tahun itu secara rata-rata kita mengalami kerugian penggunaan pesawat CRJ ini lebih dari US$ 30 juta per tahun. Sementara sewa pesawatnya sendiri di angka US$ 27 juta dolar," kata Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita sudah mengeluarkan setiap tahun sewa pesawat US$ 27 juta dolar untuk 12 pesawat tersebut, tetapi kita mengalami kerugian lebih dari US$ 30 juta," katanya.
Dia mengatakan, dengan kontrak yang diakhiri pada 1 Februari 2021 maka ada anggaran yang bisa dihemat sampai US$ 222 juta hingga akhir masa kontrak yakni di 2027.
"Apabila kita terminasi pada 1 Februari kemarin sampai dengan akhir masa kontraknya kita akan saving lebih dari US$ 222 juta. Ini upaya kita menghilangkan atau minimal mengurangi kerugian daripada pesawat ini di Garuda," ujarnya.