Ekspor tak hanya untuk perusahaan besar, tapi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga bisa melakukan kegiatan tersebut. UMKM sebagai penopang pemulihan ekonomi nasional diharapkan bisa menembus pasar global.
Karena itu seluruh pihak harus bisa bersinergi agar pemulihan ekonomi terutama sektor UMKM yang berorientasi bisa bangkit lebih cepat. Lalu bagaimana ya caranya?
Kepala Divisi Advisory Services Indonesia Eximbank Gerald Setiawan Grisanto mengungkapkan LPEI siap membantu UMKM agar dapat menembus pasar global sekaligus memfasilitasi agar produknya dapat dipromosikan di global marketplace seperti Alibaba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LPEI memiliki peran yang lebih luas dibandingkan perbankan biasa karena mampu memberikan pembiayaan, penjaminan, juga jasa konsultasi yang dapat dilakukan secara beriringan. Peran tersebut diberikan kepada LPEI agar mampu mendorong pertumbuhan ekspor.
Gerald mengatakan untuk UMKM yang telah melakukan ekspor, memungkinkan mendapatkan pembiayaan komersial dari LPEI. Sementara bagi UMKM yang belum ekspor tapi sudah berorientasi ekspor, LPEI telah bersinergi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Bea Cukai untuk membantu melalui berbagai program.
"Salah satunya adalah program CPNE (Coaching Program for New Exporters) sehingga diharapkan para UMKM dapat melakukan ekspor, mampu mengelola bisnis lebih baik, dan memperkuat relasi," kata Gerald dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021).
Usaha yang disupport dalam rangka ekspor, seperti UMKM yang menjadi supplier kepada eksportir. Jika UMKM belum melakukan ekspor, maka dapat mengikuti program jasa konsultasi dengan biaya yang sangat ringan. Tahun ini UMKM di daerah Solo, Bali, Medan, akan mendapatkan pelatihan dari LPEI.
Simak Video "Jokowi: Pelatihan Teknologi Digital Untuk UMKM Harus Diperbanyak":