2. Harga Emas Turun Terus
Awal tahun lalu harga emas berada di level US$ 1.912 per ons. Lalu pada Jumat kemarin emas dunia sudah berada di level US$ 1.714n per ons. Itu artinya harga emas sudah turun hampir US$ 200 atau Rp 2,8 juta (kurs Rp 14.000) sejak awal tahun.
Para analis memperkirakan jika harga emas gagal menahan level US$ 1.725 atau US$ 1.700 minggu depan, aksi jual mungkin belum berakhir.
"Emas menembus posisi terendah baru-baru ini dan semua rata-rata mingguan. Kita bisa menguji US$ 1.700 minggu depan," kata ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemicu penurunan utama emas adalah meningkatnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun, yang mencapai level tertinggi dalam satu tahun yakni 1,6% dan peningkatan nilai dolar AS.
3. Trenggono Larang Ekspor Benih Lobster
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pihaknya akan mengganti kebijakan ekspor benih lobster dengan budidaya di dalam negeri. Jika sudah sampai ukuran konsumsi, ekspor baru boleh dilakukan.
"Yang benur sudah pasti saya akan melarang ekspor benih. Kenapa? Karena benur itu adalah kekayaan dari pada bangsa ini, kekayaan dari alam Indonesia. Dia (benur) hanya boleh dibudidaya sampai kemudian ukuran konsumsi karena nilai tambahnya itu adalah di ukuran konsumsi," kata Trenggono lewat video dikutip dari Instagram resmi @kkpgoid, Minggu (28/2/2021).
Jika ekspor benih lobster dilakukan, kata Trenggono, yang akan mendapat keuntungan hanya negara pembeli. Pasalnya setelah mereka budidaya, harga jualnya bisa meningkat berkali lipat dari harga saat membeli.
"Kalau BBL yang dijual misalnya tidak tahu harganya berapa, itu yang kaya negara yang membeli karena dia tahan satu tahun saja dia sudah bisa mendapatkan angka yang berpuluh-puluh atau beratus-ratus persen kenaikannya," bebernya.
Simak Video "Video Menteri Trenggono: Pulau Kecil Tak Boleh Dijual, Akan Diawasi Satelit"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)