Hari Ini Bahlil Buka-bukaan Soal Izin Investasi Miras

Hari Ini Bahlil Buka-bukaan Soal Izin Investasi Miras

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 02 Mar 2021 07:00 WIB
Waduh! Putus Cinta, Remaja Ini Menegak Alkohol hingga Keracunan
Ilustrasi/Foto: Istimewa

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyebut hal itu bisa menjadi daya tarik bagi turis-turis asing datang ke Indonesia.

"Ini kan pemerintah mau menarik income dari sektor pariwisata. Kalau miras dilarang, itu turisnya juga pasti kurang karena turis itu datang ke suatu negara untuk santai. Dan biasanya turis negara-negara yang non muslim itu biasanya yang dicari miras," kata Agus ketika dihubungi detikcom, kemarin Senin (1/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang tinggal pilih mau bagaimana? Wong kita lagi mau genjot pariwisata menjadi sumber pendapatan kedua, terus nggak ada miras, (turis) nggak ada yang datang," sambung Agus.

Hal senada diungkapkan Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah. Menurutnya investasi miras konteksnya adalah untuk ekonomi dan pariwisata.

ADVERTISEMENT

"Menurut saya kebijakan ini karena kaitannya menarik investasi ya sebetulnya sudah tepat. Kan logikanya itu kalau nggak ada miras kan nggak ada turis. Kan itu masalahnya, karena turis ini mendatangkan devisa," paparnya.

Dia juga menekankan bahwa investasi miras tidak dibuka di semua daerah. Daerah-daerah yang ditetapkan menurutnya selama ini sudah terbiasa dengan miras.

"Jadi, kalau secara pemikiran investasi dan ekonomi kan itu satu ya tentu positif karena mendatangkan pemasukan bagi negara. Lalu itu juga menyerap tenaga kerja. Jadi kita berpikir positif," tambahnya.

Sementara ekonom menilai kebijakan tersebut tidak signifikan berdampak positif terhadap ekonomi. Penjelasannya di halaman selanjutnya.


Hide Ads