Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 berada di kisaran -0,6% (rentang -0,8% sampai dengan -0,4%) dengan estimasi pertumbuhan untuk keseluruhan tahun 2021 berkisar 4,4% hingga 4,8%.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dibutuhkan perbaikan aspek fundamental ekonomi," ujar dia.
Kemudian pemerintah sebelumnya memang sudah mengambil beberapa langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut di fase paska pemulihan krisis saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia Indonesia masih akan menghadapi tantangan dalam proses vaksinasi dan penyebaran COVID-19 dalam jangka pendek. Lalu ada juga risiko 'taper tantrum' dan mandat untuk mengembalikan defisit APBN di tahun 2023 dalam jangka menengah sampai tantangan untuk melakukan reformasi struktural di jangka panjang.
Sebelumnya pemerintah memang memproyeksi ekonomi Indonesia masih berada di zona negatif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan jika ekonomi kuartal I masih minus -0,5% sampai -0,3%. Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi ekonomi kuartal I 2021 masih di kisaran -1% sampai -0,1%.
"Kalau dilihat dari sisi perkiraan pertumbuhan ekonomi, untuk kuartal I di Kemenkeu masih dalam range antara -1% mungkin terdalam hingga -0,1%," jelas dia dalam konferensi pers APBN KiTa.
(fdl/fdl)