Orang RI Makin Doyan Investasi Saham di Masa Pandemi, Terbanyak Reksa Dana

Orang RI Makin Doyan Investasi Saham di Masa Pandemi, Terbanyak Reksa Dana

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 02 Jul 2021 14:40 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Tren investasi masyarakat khususnya segmen menengah dan menengah atas mengalami pergeseran di masa pandemi COVID-19. Saat ini, terjadi pergeseran dari deposito ke instrumen pasar modal.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makrorudensial BI Juda Agung menjelaskan, saat ini terjadi penurunan di deposito perorangan. Sementara, pembelian surat berharga negara (SBN) oleh rumah tangga semakin marak.

"Kalau kita lihat, jumlah ini kelihatan sekali, penurunan deposito perorangan dengan SBN individual itu kelihatan memang ada pergeseran dari (grafik) yang biru ke yang merah, artinya memang banyak pembelian-pembelian SBN ritel oleh sektor rumah tangga," katanya kepada media, Jumat (2/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah pemain di pasar modal pun juga mengalami peningkatan. Jumlah single investor identification (SID) pasar modal naik dari 4,515 juta pada Februari 2021 menjadi 5,327 juta pada Mei 2021.

Secara rinci, jumlah investor saham pada Februari 2021 sebanyak 2,054 juta dan reksa dana 3,826 juta. Kemudian, pada Mei 2021 jumlah investor saham menjadi 2,404 juta dan reksa dana 4,695 juta.

ADVERTISEMENT

"Begitu juga di pasar modal keliatan sekali pertumbuhan pemain-pemain ritel semakin meningkat tentu saja segmen menengah juga difasilitasi berbagai fintech pasar modal ini, dan sekarang lebih mudah untuk melakukan investasi secara ritel," katanya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena suku bunga deposito sudah rendah. Maka itu, masyarakat melakukan penyesuaian terhadap instrumen yang memiliki imbal hasil lebih baik.

"Ini juga didorong oleh suku bunga deposito yang memang sudah rendah sehingga tentu saja melakukan portofolio adjustment kepada suku bunga yang return-nya tinggi. Dan harapannya kalau mereka memperoleh yield yang lebih tinggi, kalau ekonominya sudah mulai bergerak dalam arti social distancing dan sebagainya sudah mulai membaik dia memiliki wealth, kekayaan lebih tinggi, diharapkan konsumsi semakin meningkat," terangnya.

Tonton juga Video: Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi

[Gambas:Video 20detik]







(acd/zlf)

Hide Ads