Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan seluruh produksi oksigen dalam negeri dialihkan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Hal ini untuk menangani banyaknya masalah kekurangan oksigen di rumah sakit.
Luhut mengungkapkan memang telah terjadi peningkatan kebutuhan oksigen hingga 4 kali lipat, hal ini membuat distribusi oksigen menjadi tersendat. Hal itu membuat oksigen menjadi langka dan bahkan habis di beberapa rumah sakit.
"Oksigen ini juga sebenarnya karena ada peningkatan 3-4 kali mungkin jumlah yg dibutuhkan jadi distribusi sempat tersendat. Tapi ada pengaturan dri 5 produsen oksigen kita minta 100% dikasihkan ke masalah kesehatan," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memastikan saat ini semua kebutuhan oksigen di rumah sakit saat ini telah teratasi. Luhut menegaskan masyarakat tak perlu khawatir, kalau memang stok oksigen dalam negeri kurang opsi impor gas oksigen sedang dipertimbangkan.
"Memang oksigen, beberapa tempat kurang ini kita atasi. Bahkan ada malah kita opsi mengimpor dan sekarang on going," ungkap Luhut.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyatakan pihaknya sudah membuat satuan tugas untuk mengurus masalah keseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen bagi rumah sakit. Dia juga menyatakan opsi impor oksigen bisa dipertimbangkan oleh Kementerian Perindustrian bila stok dalam negeri kurang.
"Arahan pak menko soal oksigen kita identifikasi kebutuhan oksigen kita buat satgas oksigen kita gerakkan satgas sesuaikan supply demand dengan pasokan dan kebutuhan rumah sakit, dan transportasi logistiknya dari produsen yang ada," ungkap Budi Gunadi dalam kesempatan yang sama.
"Kalau ada kekurangan, Kemenperin diminta konversikan oksigen yang dialokasikan ke industri untuk dialokasikan ke rumah sakit, kalau perlu impor oksigen," lanjutnya.