Indonesia kembali kedatangan vaksin AstraZeneca. Kali ini berjumlah 3,4 juta melalui COVAX.
"3 juta lebih vaksin AstraZeneca melalui COVAX. Bagian komitmen COVAX facility minimal 20% sasaran vaksin Indonesia. Ini karena Indonesia yang aktif dalam perdamaian," kata juru bicara pemerintah untuk COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/7/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Kanada bertemu dalam pertemuan COVAX kelima.
"Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai tantangan yang dihadapi COVAX dalam hal pasokan vaksin, sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman vaksin kepada peserta COVAX. Termasuk anggota advance market commitment atau AMC di mana Indonesia termasuk di dalamnya," kata Retno.
Ia menambahkan, COVAX berupaya memasok vaksin ke semua negara, terutama negara berkembang.
"Diperkirakan pasokan vaksin akan lebih baik mulai bulan September, Oktober dan seterusnya," tuturnya.
Retno mengatakan, hingga 13 juli 2021 Indonesia sudah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral 14.704.860 dosis. Pada 12 Juli 2021 Indonesia juga menerima vaksin Sinovac 10.280.000 dosis dalam bentuk bahan baku.
"Dan siang ini 12.05 Indonesia sudah menerima Sinopharm 1.408.000 dosis vaksin jadi. Dengan kedatangan vaksin tersebut maka Indonesia telah mengamankan dan menerima 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi," katanya.
Baca juga: Kronologi Terbitnya Aturan Vaksin Berbayar |
Retno menambahkan dalam beberapa hari ke depan Indonesia juga akan menerima vaksin dose sharing melalui jalur multilateral COVAX facility yaitu moderna dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan pengiriman kedua.
"Dose sharing melalui jalur bilateral yaitu dari Jepang yang merupakan pengiriman kedua dan Uni Emirat Arab dan ini pengiriman kedua," tuturnya.
(kil/ara)