Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit alias tekor APBN hingga semester I-2021 atau periode Januari-Juni mencapai Rp 283,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pendapatan negara pada semester I Januari-Juni mengalami kenaikan 9,1%. Pertumbuhan ini dinilai cukup baik.
"Kita sudah (mendapat) penerimaan Rp 88,69 triliun atau 50,9% dari target APBN tahun 2021 Rp 1.743,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (21/7/2021).
Sedangkan, dari sisi belanja negara juga ikut tumbuh 9,4%. Anggaran belanja yang sudah digunakan mencapai Rp 1.170 triliun.
"Kita sudah belanja Rp 1.170 triliun dari Rp 2.705 triliun yang dianggarkan atau 42,5 % dari total belanja," jelasnya.
Dari situ, maka defisit dalam periode Januari-Juni atau semester I-2021 mencapai Rp 283,2 triliun.
"Hingga semester I januari-juni kita defisit 283,2 triliun. Tahun ini sesuai UU APBN total defisit Rp 1.006,4 triliun atau 0,7% dari PDB. Realisasinya 1,72% dari PDB. Pembiayaan yang direalisir ini masih punya Silpa Rp 135,9 triliun," jelasnya.
(kil/fdl)