Pemerintah menyatakan kasus COVID-19 di luar Jawa masih meningkat. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual.
"Kita masih melihat beberapa daerah masih belum turun dan ada kenaikan, terutama untuk daerah luar Jawa. Tapi berdasarkan pengalaman di Jawa, kita akan segera replikasikan ke luar Jawa," kata Budi, Senin (2/8/2021).
Seperti diketahui, hari ini bertepatan dengan akhir PPKM Level 4 di luar dan Jawa-Bali. Pemerintah belum mengumumkan secara resmi langkah selanjutnya apakah akan diperpanjang atau dilonggarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, para ekonom melihat dengan kenaikan kasus dan penekanan mobilitas melalui PPKM berlevel di luar Jawa-Bali sama berdampaknya bagi kegiatan ekonomi. Bahkan, di luar Jawa dapat terkoreksi lebih dalam daripada pertumbuhan ekonomi di Jawa.
"Bisa minus lebih dalam khususnya Sumatera dan Kalimantan," ujar Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira kepada detikcom, Senin (2/8/2021).
Kondisi ekonomi di luar Jawa-Bali sampai kuartal I-2021 menurut BPS di wilayah Kalimantan -2,23% dan Sumatera -0,86%. Sedangkan di Maluku dan Papua tumbuh 8,9% dan Sulawesi tumbuh 1,2%.
"Tapi itu data kuartal I, perkembangan sampai kuartal II diperkirakan wilayah luar Jawa-Bali mengalami pemulihan positif terdorong investasi dan pemulihan harga komoditas ekspor. Masalahnya pada saat PPKM di Juli-Agustus ini situasi tentu cukup berat bagi luar Jawa-Bali, pemulihannya bisa macet dan kembali minus untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan," sambung Bhima.
Meski ekonomi terkoreksi, kesehatan tetap jadi acuan utama. Cek halaman berikutnya.