Bhima mengatakan, meski ekonomi terkoreksi faktor kesehatan tetap menjadi acuan utama. Menurutnya, pelonggaran sebaiknya diimbangi dengan penurunan kasus harian secara nasional dan indikator penanganan pandemi.
"Kalau terburu-buru dilonggarkan maka pemulihannya tidak optimal karena tetap saja masyarakat fokus utama soal pandemi. Perpanjangan PPKM dari level 4 ke level 3 perlu mendapat pertimbangan matang dari sisi kesehatan maupun ekonomi," ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah juga berpendapat perpanjangan PPKM perlu melihat jumlah kasus positif COVID-19. Namun tetap mempertimbangkan ruang gerak ekonomi harus dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat angka kasus yang masih tinggi saya kira PPKM perlu diperpanjang tapi disesuaikan dengan penurunannya. Kondisi antar daerah kan beda-beda, jangan disamakan level 4 semua," kata Piter.
"Kita perlu memberi ruang kepada ekonomi untuk bergerak. Kalau memang kondisinya sangat buruk. kasusnya masih sangat tinggi tetap di level 4," tandasnya.
(ara/ara)