Indonesia saat ini menjadi negara dengan penghasilan menengah bawah (lower middle income) berdasarkan laporan Bank Dunia. Status itu turun kelas dari sebelumnya yang sempat masuk kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income country).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap Indonesia akan kembali ke negara berpenghasilan menengah atas lagi paling tidak pada 2023.
"Kemarin kita sudah masuk upper middle income, tapi kita sekarang kembali lagi ke lower middle income, tapi mudah-mudahan tahun depan atau tahun 2023 kita akan kembali lagi ke upper middle income," katanya dalam Webinar Publik 'CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045', Rabu (4/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu, Suharso ingin cita-cita Indonesia keluar dari negara berpenghasilan menengah bisa tercapai. Sebelum pandemi COVID-19, pemerintah mentargetkan hal itu bisa terjadi sebelum 2045 atau tepatnya di 2036.
Dikarenakan ada pandemi COVID-19, target itu akan molor dan Indonesia diperkirakan baru bisa keluar dari negara berpendapatan menengah pada tahun 2040-an. Itu juga dengan catatan pertumbuhan ekonomi di 2022 harus mencapai 6%.
"Kalau kita pada 2022 dengan tingkat pertumbuhan 6% maka trajectory yang panjang tadi bisa dinilai lagi tahun 2029. Memang akan terjadi pergeseran dari waktu di mana kita graduasi dari middle income trap yang tadinya 2036 mungkin (baru bisa) 2040-an, 44 atau 45," tuturnya.
Jika target itu tidak tercapai juga, Indonesia harus gigit jari untuk bisa menjadi negara maju dengan status sebagai negara berpenghasilan tinggi (high income country) pada 2045.
"Tapi kalau pertumbuhan ekonomi kita di bawah itu, memang tahun 2045 mungkin kita belum lolos dan lulus dari negara middle income trap," tuturnya.
Simak juga video 'Menkeu: Sangat Sulit Pulihkan Ekonomi Sebelum Credit Growth Juga Pulih':