Pemerintah Mau Genjot Lumbung Pangan, Ini PR-nya

Pemerintah Mau Genjot Lumbung Pangan, Ini PR-nya

Siti Fatimah - detikFinance
Minggu, 05 Sep 2021 15:25 WIB
Personel Bhabinkamtibmas mengecek kondisi alat mesin pertanian (alsintan) bantuan dari pemerintah untuk petani yang terparkir di bengkel alsintan food estate Dadahup di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4/2021). Kementerian Pertanian akan mendistribusikan sebanyak 34.356 unit alat dan alsintan untuk mendorong produktivitas pertanian di tahun 2021 terdiri dari Cultivator, Hand Sprayer, Pompa Air, Rice Transplanter, Traktor Roda Dua serta Traktor Roda Empat. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jakarta -

Pemerintah tengah mengembangkan lumbung pangan alias food estate. Petani muda minta dilibatkan dalam mempercepat pengembangan proyek tersebut.

Program food estate yang tengah dikembangkan pemerintah di antaranya berlokasi di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.

Program tersebut dirancang untuk mempersiapkan ketahanan pangan nasional dalam rangka merespon laporan Food and Agriculture Organization (FAO).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespon hal tersebut, Ketua Forum Petani Muda Bali (Petani Muda Keren), AA Gede Agung Wedhatama P mengatakan, pihaknya sangat mendukung program Food estate, program tersebut dinilai sangat baik untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

"Kalau saya sih bagus-bagus aja ya, karena kan food estate digalakkan membuat lahan-lahan baru yang tidak produktif dibikin produktif. Jadi, untuk sekarang yg optimis sih food estate ini akan berjalan baik. Akan berjalan sesuai dengan apa yang di impikan," ungkapnya, Minggu (5/9/2021)

ADVERTISEMENT

Agung berpesan, yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam program Food Estate ini adalah sustainablity-nya atau berkelanjutan terkait program tersebut, hingga mencapai ketahanan pangan nasional.

"Tantangannya kan menurut kita ngomongin program itu kan kalau kami anak muda itu kan sustainablity, kelanjutannya, jadi bagaimana food estate ini bener-bener berlanjut, berjalan terus untuk menopang ketahanan pangan nasional, tidak hanya ketahanan pangan tapi kita bisa kedaulatan pangan dengan food estate," paparnya.

lanjut membaca ke halaman berikutnya

Tak hanya hanya itu, lanjut Agung, pihaknya pun mendorong pemerintah agar menggerakkan anak-anak muda atau para petani muda untuk dapat bergabung dalam program Food Estate tersebut.

"Kalau saya sih sebenarnya yang penting dilakukan adalah menggerakkan sebanyak-banyaknya petani, karena bagaimanapun juga ketahanan pangan poinnya ada di petani, tentunya petani muda, karena di Indonesia generasi petaninya sudah hampir habis, 33 juta masyarakat yang bertani sekarang anak mudanya cuman 7 persen, nggak lebih dari 4-5 juta, sangat kecil sekali. Jadi ini menjadi tantangan di Indonesia, bagaimana kita mengajak anak muda kita untuk bertani. Jadi food estate ini bagus, cuman baiknya memang anak-anak muda dilibatkan di program Food estate ini, jadi yang diberdayakan itu Petani petani muda, sehingga sustainablitinya bisa berjalan, takutnya nanti food estate bisa berjalan sekarang, 5 tahun Presiden nya ganti 3 tahun menterinya ganti, program nya sudah gak jalan lagi kan begitu yang biasa terjadi," jelasnya.

Selain itu, Agung berharap, ke depan pemerintah lebih banyak menggerakkan para petani atau calon petani dengan memperbanyak pelatihan dengan tujuan dapat merangsang minat bertani bagi masyarakat Indonesia.

"Jadi bagaimana pemerintah mengempower petani-petani, mungkin dengan memperbanyak pelatihan, jadi yang dikordinir itu manusianya, kalau manusia Indonesia kuat, manusianya punya mindset jadi petani hebat, manusia yang punya mindset petani keren food estate pasti jalan, karena tantangan terbesar kita itu di manusia, manusia Indonesia kan sekarang sedikit banget yang mau jadi petani, jadi itu yang perlu dilakukan oleh pemerintah," tutupnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads