Harga Emas Turun Dihajar Tapering, Sampai Kapan?

Tim Detikcom - detikFinance
Selasa, 07 Sep 2021 13:38 WIB
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Jakarta -

Harga emas Antam sejak awal pekan ini mengalami penurunan Rp 3.000 per gram. Harga emas diramal masih akan dipengaruhi oleh kebijakan tapering atau quantitative easing oleh The Federal Reserve.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra mengatakan, dengan kondisi perekonomian dunia yang saat ini sedang berusaha bangkit, dan masih berusaha untuk keluar dari gelombang ketiga Covid-19, harga komoditas emas menurutnya akan dipengaruhi oleh bagaimana The Fed di FOMC mengenai kebijakan tapering-nya.

"Hal ini tentu akan memengaruhi pergerakan harga emas nantinya, walaupun akan tetap bagus. Ya, istilahnya konsolidasi," papar Ariston dalam keterangannya, Selasa (7/9/2021).

Ariston melanjutkan, sentimen dari ketidakpastian jadwal tapering inilah yang diperkirakan menekan harga emas nantinya. Dia meramal, pada semester II/2021 ia menilai penjualan emas masih akan tinggi, terutama karena masyarakat yang mulai peduli dengan investasi atau menabung uang. Hal tersebut menurutnya menjadi faktor dari permintaan emas batangan yang nampaknya masih dalam tren positif.

Meski begitu, dia yakin kinerja Antam akan tetap moncer di tengah tren penurunan harga emas. Kinerja tersebut didukung oleh beberapa faktor, segmen ritel maupun di bagian hulu.

"Penjualan langsung ini baik sekali karena pasar emas itu yang besar malah perorangan. Jadi, dengan memperbanyak ritel di kota-kota di seluruh Indonesia penjualan langsung kian meningkat," ujarnya.

Selain itu, sentimen lain yang akan mendorong kinerja Antam adalah komoditas unggulan lain, yaitu nikel. Menurutnya akan sangat diuntungkan dengan adanya peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan.

"Karena nikel menjadi komponen penting dalam green energy sehingga permintaan komoditas ini masih akan tetap baik bahkan hingga lima tahun ke depan," tutupnya.



Simak Video "Antrean Beli Emas di Butik Antam Pulogadung Membludak!"

(zlf/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork