Pandemi COVID-19 yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia memang menekan banyak sektor. Akibatnya banyak pekerja yang juga terdampak dan harus mengatur lagi keuangannya.
Apalagi di masa pandemi ini banyak keperluan mendesak yang bisa mempengaruhi dana darurat. Selain itu tidak sedikit pegawai yang terpaksa mencari pinjaman uang dari pinjol ilegal. Kondisi ini justru makin memperkeruh keadaan dan menyebabkan utang melilit dengan bunga yang tidak wajar.
Co-Founder dan CEO Wagely, Tobias Fischer mengungkapkan semakin sehat kondisi keuangan dan ketahanan finansial para pegawai maka bisa mendorong performa dan produktivitas.
Karena itu dibutuhkan bimbingan dan pendampingan bagi para pekerja untuk bisa mengatur keuangan dengan baik. "Secara psikologis, menurunnya performa dan produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh kondisi keuangan mereka. Keduanya akan mempengaruhi kelangsungan usaha dan profitabilitas," kata dia, Rabu (8/9/2021).
Dia menyebutkan, jika hal ini dibiarkan seperti masalah cashflow pegawai maka bisa menciptakan turunnya daya beli konsumen dan permintaan barang atau jasa dan keuntungan perusahaan dan ditambah kinerja pegawai yang buruk.
Tobias menyebutkan Wagely hadir untuk membantu para pekerja di Indonesia memperbaiki kesehatan dan ketahanan keuangannya, sehingga mereka bisa fokus bekerja dengan lebih baik ketika kondisi keuangan mereka berangsur membaik. Contohnya, banyak pengeluaran yang tidak terduga untuk kebutuhan darurat seperti pengobatan atau perawatan COVID-19 yang diderita anggota keluarganya, sedangkan karyawan belum menerima gaji dan masih harus menunggu hingga tanggal gajian di akhir bulan padahal keadaan ini sangat genting.
"Secara manusiawi, wajar kinerja mereka di tempat kerja terganggu. Di sinilah layanan Wagely sangat dibutuhkan. Mereka bisa gajian lebih awal secara proporsional, dan bisa segera mengobati dan merawat anggota keluarga terkasih yang sedang sakit bahkan kritis," jelas dia.
Tobias meyakini, layanan Earned Wage Access dari Wagely memiliki dampak sosial yang masif dengan memperhatikan nilai kemanusiaan untuk membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawannya. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Disatu sisi perusahaan sebenarnya ingin membantu keuangan karyawannya, misalnya melalui payroll loan atau kasbon, namun seringkali terkendala masalah cashflow dan kondisi ekonomi saat ini yang sangat berat. Dalam hal inilah solusi dari Wagely diperlukan.
(kil/zlf)