Sektor KA Tak Cuma buat Laki-laki, Perempuan Juga Bisa Unjuk Gigi

Sektor KA Tak Cuma buat Laki-laki, Perempuan Juga Bisa Unjuk Gigi

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Sep 2021 20:30 WIB
Syarat Naik KRL Selama PPKM Level 3-4 Diperpanjang, Sudah Tahu?
Ilustrasi/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong para taruni pada perguruan tinggi di bawah pembinaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) untuk berperan di bidang transportasi.

Ibu Asuh Taruna-Taruni dan penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub, Endang Budi Karya Sumadi mengatakan peran perempuan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas transportasi.

"Perempuan harus terus berkarya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas transportasi, khususnya perkeretaapian dengan ikut berkontribusi sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Terlebih lagi, saat ini perempuan sudah diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri dan bekerja pada bidang pekerjaan yang sebelumnya hanya dikerjakan oleh laki-laki. Karenanya, seluruh Taruni BPSDMP, khususnya PPI Madiun harus bisa berperan di bidang transportasi," kata Endang dalam keterangannya, Rabu (15/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para taruni diminta memegang teguh prinsip bahwa kesetaraan gender merupakan hak asasi, yang bebas dari ketakutan dan menentukan pilihan hidup termasuk dalam hal berkarier.

Perempuan berhak mengembangkan kemampuan pribadi, mengejar karier yang tinggi, dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pekerjaan tanpa dibatasi stereotip yang kaku tentang peran gender.

ADVERTISEMENT

Endang juga mengatakan dengan berkarier di bidang perkeretaapian, perempuan harus mampu menumbuhkan mental dan mengubah mindset bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan perkeretaapian.

Mental yang kuat harus dibangun oleh diri sendiri termasuk taruni yang saat ini sedang belajar, yaitu fokus pada rasa syukur dan berani menerima perubahan, dengan menghilangkan rasa takut, malu, dan tidak percaya diri. Memiliki mental yang kuat akan meningkatkan energi positif dan daya juang sehingga mampu mengatasi tantangan hidup.

"Anak-anakku, mari kenali diri kalian dan sadari bahwa peran kalian akan bermanfaat di dunia karier pada segala aspek kehidupan. Kita semua memiliki hak dalam menyuarakan keberaniaan untuk memperjuangkan sesuatu yang lebih baik. Saya berpesan supaya anak-anakku sekalian terus semangat dalam belajar, fokus terhadap masa depan, dan tetap berjuang untuk bangsa kita Indonesia," pesannya.

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia periode 2018-2021, Wiwik Widayanti menjelaskan bahwa dunia perkeretaapian penuh dengan tantangan, terlebih pekerjaan ini banyak diisi kaum pria, sebab pekerjaan ini penuh dengan hal teknis, sarana, prasarana, dan operasional.

Selain itu, pekerjaan mereka menuntut waktu yang tidak terbatas. Akan tetapi, justru di sinilah letak tantangannya. Seiring berjalannya waktu ternyata wanita bisa membuktikan bahwa dirinya mampu berkarir di bidang perkeretaapian ini.

"Inilah yang telah saya lakukan, alhamdulillah selama 31 tahun saya bisa berkiprah di bidang perkeretaapian. Mulai dari staf biasa hingga karier tertinggi sebagai Direktur Utama PT KCI pernah diamanahkan kepada saya. Saya yakin, srikandi dari PPI Madiun juga mampu," katanya.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri, mengatakan bahwa dirinya tidak menampik anggapan jika dunia transportasi, khususnya perkeretaapian identik dengan kaum pria, namun dengan kemampuan dan juga kegigihan yang dimiliki, maka kaum perempuan dapat berkiprah di bidang ini, bahkan bukan tidak mungkin, bisa menjadi pemimpin.

"Kepada para Taruni PPI Madiun mari terus bersemangat berkontribusi sesuai perannya karena kalian semua dilahirkan dengan segala keunikan, kepekaan, kemandirian, dan naluri feminin yang selalu memahami solusi dan cara untuk bertahan hidup dengan segala kekuatannya sehingga mampu melakukan perubahan besar demi kemajuan bangsa," katanya.

Kepala Stasiun Semarang Poncol, Murti, ikut menjelaskan bahwa saat dirinya mulai bekerja di perkeretaapian hampir 100% yang masuk adalah kaum pria. Hal ini disebabkan persyaratan yang diminta adalah hard skill, yang akan menjadi bekal saat pegawai akan ditempatkan di lapangan, mengurus mesin, dan lainnya.

Sementara itu, perempuan hanya diberikan di bidang soft skill seperti di perkantoran mengurus administrasi.

"Dengan kondisi seperti saat itu, ketika wanita hanya diperbolehkan bekerja di bidang administrasi atau pelayanan penumpang, tidak membuat saya patah semangat. Saya menjadi tertantang dan yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Ternyata akhirnya hingga saat ini saya bisa bekerja di lapangan," tutupnya.


Hide Ads