Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta program bantuan sosial tunai (BSU) dan Kartu Prakerja dilanjutkan hingga pandemi COVID-19 selesai.
"Kami mendorong dan meminta kepada bapak Presiden Joko Widodo, bahwa program bantuan sosial tunai (BSU) dan Kartu Prakerja tetap dilangsungkan dan tidak berhenti. Sebagaimana disampaikan, COVID-19 ini masih belum bisa diprediksi. Bahkan Desember diprediksi akan ada ledakan jumlah penderita COVID-19," kata Presiden KSPI Said Iqbal, dalam konferensi pers, Rabu (29/9/2021).
Untuk Kartu Prakerja, buruh meminta dana untuk program trainingnya dikurangi tetapi uang saku untuk penerima Kartu Prakerja ditambahkan. Hal ini diharapkan agar buruh yang mengikuti Prakerja bisa meningkatkan konsumsinya.
"Kalau uang saku di tambahkan, dia punya daya beli, bisa beli barang. Konsumsi akan naik. Kalau konsumsi naik ekonomi juga bisa membaik," katanya.
Untuk BSU, diharapkan bukan hanya diberikan kepada buruh di wilayah PPKM level 4. Buruh meminta agar diberikan kepada buruh yang terkena PHK, upahnya dipotong hingga yang dirumahkan.
"Sekarang sudah tidak ada yang level 4. Kemudian buruh itu kan tidak menerima 100% upahnya. Bila memungkinkan BSU itu ditingkatkan," ungkapnya.
Diungkapkan, bantuan sosial seperti BSU dan Kartu Prakerja dianggap penting oleh buruh karena untuk memenuhi kebutuhan primer. Jadi diharapkan bisa berlangsung terus selama pandemi masih ada.
"Sampai dinyatakan COVID-19 selesai, dan tidak ada ancaman PHK, serta buruh-buruh yang dirumahkan diperkejakan kembali.," tutupnya.
Simak juga Video: Program Prakerja Diperpanjang hingga Semester II 2021
(fdl/fdl)