Tak hanya faktor multiguna 5G dan potensi ekonominya yang besar, faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan infrastruktur 5G di Indonesia adalah cost atau biaya penyebaran 5G yang diperkirakan sekitar empat hingga 6 kali lebih besar dari teknologi 4G.
Meskipun begitu, Indonesia tetap harus segera mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi 5G dan implementasinya di berbagai bidang, terutama di sektor IoT atau Internet of Things.
"Potensi 5G IoT sangat besar,menurut beberapa kajian bahkan 60% revenue 5G mungkin dari use case 5G IoT, sisanya 30% eMBB dan 10% mission critical. Tinggal masalah waktu saja, karena standarnya memang agak tertunda. Jadi di Indonesia perlu banyak dikembangkan berbagai use-case dan aplikasi yang terkait 5G IoT ini, bagus kalau sampai ketemu killer applicationnya. Bisa saja disayembarakan agar lebih banyak model use case baru" ungkap Sigit.
Dukungan semua pihak yang berkepentingan dalam mewujudkan roadmap 5G di dalam negeri sangatlah dibutuhkan. Lebih dari sekedar kemampuan 5G untuk komunikasi, perlu ada eksplorasi lebih jauh terkait penggunaan teknologi ini untuk dimanfaatkan di berbagai sektor potensial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video Unboxing Samsung Galaxy A06 5G Free Fire Gaming Package"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)