West Java Investment Summit (WJIS) 2021 menawarkan sejumlah proyek investasi di bidang infrastruktur dan agroindustri. Investasi di dunia bidang itu untuk mendorong perekonomian Jabar agar lebih tangguh.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus investasi. Pertama, pembangunan infrastruktur yang menjadi penopang jalannya perekonomian.
Di antaranya proyek Kertajati Aerocity merupakan wilayah industri dengan luas 3,480 hektare di Kabupaten Majalengka dengan jumlah investasi Rp 1,2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Metropolitan Urban Rail adalah proyek transportasi umum untuk mendukung perkotaan aktivitas di wilayah Metropolitan Bandung," ujar Setiawan dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (22/10/2021).
Kemudian Sinumbra yang berfungsi sebagai sistem pasokan air daerah Bandung yang berasal dari tiga mata air, yaitu Situ Nyonya, Situ Bayongbong dan Rancasuni Kabupaten Bandung. Lalu proyek untuk menyokong program energi terbarukan, yakni listrik tenaga surya yang dikembangkan di 173 sekolah, termasuk 121 kejuruan sekolah dan 52 sekolah menengah.
Selanjutnya adalah Provincial Distribution Center (PDC) bertujuan untuk menjaga dan mengontrol stabilitas ketersediaan kuantitas dan harga dari barang dasar. Sebagai upaya perlindungan konsumen.
Lalu ada Agro Techno Park, sebuah kawasan yang berfungsi untuk berbagai jenis pertanian pangan, tanaman dan perkebunan, peternakan, perikanan dan pemrosesan produk dengan menggunakan teknologi.
Di Jabar utara dan selatan, ada proyek tambak udang kaki putih oleh PT Nayottama Kelola Laut Indonesia di Kabupaten Garut, kemudian
Mycotech Eco Factory industri pengolahan material limbah pertanian menjadi bahan bangunan di Kabupaten Bandung Barat. Lalu industri pengolahan kulit kopi menjadi lembaran kain yang bisa digunakan sebagai sel alternatif bahan kulit di Bandung milik PT Kurva Lonceng Khatulistiwa.
Setiawan mengatakan, Jabar sangat menarik bagi investor untuk memggelontorkan dananya. Selain barang produksi banyak yang menarik, SDM pengolahnya juga bisa dikatakan produktif meskipun dari segi upah lebih tinggi dari daerah lain.
Pemprov Jabar tawarkan Rp 717 Triliun di WJIS 2021. Langsung klik halaman berikutnya
Dengan jumlah penduduk sekitar 48,27 juta jiwa, terkategori usia produktif 15 - 60 tahun ada sekitar 37,5 juta jiwa. Kemudian, Jabar juga relatif memiliki banyak lembaga penelitian dan perguruan tinggi dengan disiplin ilmu terapan beragam sehingga link and match dengan industri lebih mudah.
"Jadi kalau umpamanya kita ingin mengembangkan sesuatu kita tidak sulit," sambung Setiawan.
Ia berharap The 3rd West Java Investment Summit 2021 mampu menarik investor sebanyak mungkin ke Jawa Barat. Sehingga perekonomian akan berangsur pulih dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Pemprov Jabar melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara mengatakan pihaknya menargetkan Rp 717 triliun dari berbagai lini investasi. Ajang WJIS 2021 sendiri menurutnya makin mengukuhkan ketangguhan Jabar dalam sektor investasi.
Angka Rp717 triliun datang dari angka anggaran Perpres 87/2021 tentang percepatan pembangunan kawasan Rebana dan Jabar Selatan senilai sekitar Rp 400 triliun, lalu target realisasi investasi Jabar 2021 Rp127 triliun.
"Rp41 triliun dari penandatanganan kerjasama di WJIS dan proyek Rp5,6 triliun yang juga ditawarkan akan masuk. Jadi naik dari tahun lalu Rp300 triliun," katanya di ajang WJIS 2021 Savoy Homann, Bandung, Kamis (21/10/2021).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersyukur atas capaian WJIS 2021. Menurutnya, proses Jabar dalam mengetuk pintu investor tak akan berakhir di WJIS.
"Dari Rp717 triliun yang kita kejar, yang sudah konkret Rp41 triliun, sisanya dinegosiasikan dalam dua hari ini dari 1.100 peserta," kata Ridwan Kamil.
WJIS 2021 terselenggara atas kerjasama Pemprov Jabar dan Bank Indonesia Perwakilan Jabar. Acara ini terselenggara secara hybrid dari Hotel Savoy Homann Bandung, pada 21 - 22 Oktober 2021.
(yum/hns)