Mark Zuckerberg diminta mundur dari pucuk pimpinan Facebook. Permintaan itu diungkapkan oleh Frances Haugen, eks karyawan Facebook yang membocorkan puluhan ribu dokumen internal perusahaan.
Dia mengatakan suara Zuckerberg terlalu kuat di internal Facebook. Padahal, pemegang saham harusnya dapat memilih siapa yang pantas untuk jadi CEO.
Dia bilang, raksasa media sosial itu mungkin akan lebih kuat bila ada pemimpin baru. CEO yang memiliki kesadaran atas keamanan dan keselamatan pengguna pada platform media sosialnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir Facebook akan lebih kuat dengan seseorang yang mau fokus pada keselamatan," kata Haugen dilansir CNBC, Selasa (2/11/2021).
Zuckerberg dinilai memiliki kontrol yang kuat atas arah perusahaan berkat struktur saham kelas ganda Facebook. Hal itu memberinya mayoritas saham suara dan membuat hampir tidak mungkin bagi dewan atau pemegang saham lainnya untuk memaksa dia keluar. Dia pun tidak pernah memberikan indikasi bahwa dia berniat untuk hengkang dari jabatannya dalam waktu dekat.
Haugen telah berulang kali mengatakan bahwa dia membocorkan dokumen internal perusahaan karena dia peduli dan percaya pada Facebook dan kapasitasnya untuk berubah. Haugen mengatakan harus ada orang baru yang memimpin Facebook, bukan cuma Zuckerberg.
"Saya pikir tidak mungkin perusahaan akan berubah jika dia tetap menjadi CEO. Dan saya berharap dia dapat melihat bahwa ada begitu banyak hal baik yang dapat dia lakukan di dunia dan mungkin ini adalah kesempatan bagi orang lain untuk mengambil kendali," kata Haugen.
Perubahan nama perusahaan disinggung. Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Facebook Resmi Ganti Nama Jadi Meta"
[Gambas:Video 20detik]