Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) meminta developer token lokal untuk ikuti prosedural sebelum masuk ke pasar exchange. Pasalnya sebagai pedagang ada tanggung jawab besar terhadap para pelanggan atau komunitas.
"Kami harus memastikan bahwa koin yang diperdagangkan punya kualitas punya pasar dan tidak gampang isu negatif, karena kita punya tanggung jawab untuk bisa melayani customer bisa berdagang. Selain itu tanggung jawab kami sebagai asosiasi terus melaporkan ke Bappebti, hal yang paling penting ketika kita mengikuti aturan yang ada," ujar Ketua Aspakrindo Teguh Kurniawan Harmanda dalam acara d'Mentor detikcom, Rabu (4/11/2021).
Pria yang akrab disapa Manda mengatakan sebagai pedagang memiliki kacamata sendiri tentang token lokal made in Indonesia. Tidak sekedar hanya peluang dan komunitas tanpa memikirkan jalan panjang bisnisnya.
"Itu yang coba kita makna, terkait token lokal kita sudah menyebutkan baik yang sudah ada di exchange, maupun belum ada di exchange kita mengharapkan itu bisa masuk. Harapan itu pasti, tapi ada beberapa prosedural yang kemudian prosedural ini lah menjadi tanggung jawab bagi exchange tersebut," paparnya.
Sebagai pedagang Manda tidak ingin beda-bedakan token lokal dengan dengan token luar negeri. Yang terpenting bagaimana karya anak bangsa bisa menjadi raja dunia di tengah ramainya kripto.
"Saya tidak ingin kotak-kotakan apakah ini token Indonesia apakah ini token luar tetapi bagaimana caranya kita bisa berkompetisi oke ini made in Indonesia tetapi bagaimana caranya bisa kompetisi global. seperti kata Patria kita tidak bisa andalkan market Indonesia market, Indonesia belum kuat, untuk dalam tanda kutip bertarung di pasar global lebih luas lagi. Walaupun token Indonesia buka wawasan, channel marketing ke luar Indonesia, sekali-lagi kita akan dukung ini enggak berhenti di sini," tutupnya.
(edo/fuf)