Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada 2024. Di tahun ini KKP sudah berkolaborasi dengan Pemda Kebumen untuk pengembangan kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate) di wilayah tersebut dengan membangun 100 hektar tambak udang modern.
Shrimp estate merupakan skema budidaya udang berskala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan. Proses produksinya pun didukung oleh teknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan yang sesuai dengan konsep budidaya terintegrasi.
Ketua Bidang Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Robert Muda Hartawan menyampaikan Udang salah satu yang berkontribusi signifikan dalam peningkatan eksport produk perikanan, kebutuhan industri dan konsumsi dalam negeri, sehingga pengembangan kawasan budidaya udang terintegrasi dari hulu hingga hilir ini menjadi langkah strategi dalam pengembangan blue economy di Indonesia.
"Sebagai langkah awal, KKP harus terus berkolaborasi dengan daerah-daerah untuk pengembangan kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate) di wilayah strategis Indonesia. Pembangunan fisik harus memperhatikan kelengkapan infrastruktur utama meliputi petak produksi, tandon, water intake, saluran outlet, IPAL, laboratorium, hingga jalan produksi," ungkap Robert pada Selasa (09/11/2021).
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(dna/dna)