Sejalan dengan dampak pandemi yang menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja, pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan terkikisnya keterampilan, terutama di kalangan kaum muda.
"Dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global," kata Jose Antonio Tan III, Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara.
"Adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram yaitu meningkatkan produktivitas melalui program pembangunan modal manusia (boosting productivity through human capital development program). Selain itu, program ini juga menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan.
Pihaknya mengatakan, dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59% pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global.
Sebagai informasi, ADB merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada tahun 1966 dan memiliki 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Melalui program ini, ADB ingin mendorong banyak perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia karena mampu menciptakan angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi.
(ara/ara)