Jakarta -
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi pernah menyampaikan, tingkat kewirausahaan atau entrepreneurship di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
Dia mengatakan, jumlah wirausaha Tanah Air saat ini baru sekitar 1,65% dari total penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Sementara itu, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, tingkat kewirausahaannya sudah cukup jauh dari Indonesia.
Namun, untuk menggenjot jumlah wirausaha tak bisa serta merta dilakukan seperti membalik telapak tangan. Ada beberapa proses yang perlu dilakukan agar populasi pelaku usaha di tanah air bisa bertambah. Hal paling mendasar yang perlu dilakukan adalah dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari sana, sejumlah mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) Jakarta yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi pasca sarjana program Business Leadership Executive MBA Angkatan 28 ("BLEMBA 28"), bekerja sama dengan Yayasan Jajan Pahala, melakukan kegiatan mengajar, bermain dan berdonasi di Pondok Pesantren As-Shofiani yang berlokasi di Babelan, Bekasi Utara, pada hari Minggu, 21 November 2021.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi instansi Pendidikan untuk berbagi ke komunitas yang membutuhkan.
Kegiatan BLEMBA Mengajar ("BLAJAR") yang dilakukan pada tanggal tersebut mempunyai tujuan khusus yaitu berbagi pengetahuan kepada para siswa dan siswi yang berada dalam naungan Pondok Pesantren As-Shofiani tentang pentingnya arti menabung serta berbagi inspirasi tentang kewirausahaan dari sejumlah mahasiswa BLEMBA 28 yang sudah terjun langsung mencicipi proses menjadi seorang wirausaha.
Dalam kegiatan BLAJAR ini, BLEMBA 28 juga memberikan donasi melalui Yayasan Jajan Pahala kepada pihak pondok pesantren sebagai bentuk dukungan dari banyak pihak seperti mahasiswa, kampus SBM-ITB Jakarta, sponsor dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi melalui pembukaan donasi.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Data survey menujukkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia sendiri baru sekitar 3,47 persen dari total penduduk. Sementara, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, tingkat kewirausahaanya sudah berada di sekitar 4,74 persen dan 4,26 persen, atau bahkan mencapai 8% di Singapura.
Padahal, mengutip Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid pada diskusi yang berjudul UMKM Indonesia Menuju Pasar Global secara virtual, Senin (14/06), beliau menyampaikan bahwa "pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan fondasi dalam menyelamatkan pertumbuhan nasional dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19".
"Menurut kami, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha untuk memperbaiki perekonomian nasional, dalam hal ini sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Dengan banyaknya pengusaha, otomatis akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mendukung upaya menuntaskan kemiskinan. Selain itu, acara ini memiliki tujuan untuk memperluas cakrawala siswa dan siswi di Pondok Pesantren As-Shofiani dan memotivasi mereka agar dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini," ujar Abi, koordinator kegiatan BLAJAR oleh BLEMBA 28 dalam siaran persnya, Minggu (21/11/2021).
Selain itu, Matiinu, selaku ketua panitia dari kegiatan RISE, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan BLEMBA 28 dan merupakan bagian dari rangkaian acara yang mengusung tema RISE - "Raising The Spirit of Resiliency and Social Empowerment in The Middle of Challenges" dimana bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap masyarakat di sekitar kita, serta mendukung gerakan yang telah dilakukan oleh banyak tokoh inspiratif.
Pengurus Pondok Pesantren As-Shofiani Ahmadi, Abi, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
"Kami sangat bersyukur atas kepedulian para mahasiswa ITB terhadap ponpes kami. Acara ini memberi wawasan bagi para siswa, betapa pentingnya menabung serta dapat menginsiprasi mereka untuk terus bersemangat menggapai cita-cita mereka dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Semoga kegiatan serupa dilakukan pihak lain dan dapat bermanfaat bagi warga yang lebih luas," tuturnya.
Yudo Anggoro, Direktur Kampus SBM-ITB Jakarta menyampaikan dan berharap para siswa-siswi Pondok Pesantren As-Shofiani dapat menjadikan ini sebagai kesempatan dan juga motivasi bagi mereka dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka menjadi lebih baik di masa depan.
Setelah acara berakhir, Matiinu juga menyampaikan bahwa BLEMBA 28 juga akan mengadakan webinar pada Sabtu (27/11/2021) kemarin bertajuk "EMPOWER-D: Empowerment and Resiliency" yang bertujuan untuk menghubungkan dan memfasilitasi pemberdayaan penyandang disabilitas untuk dapat memaksimalkan potensinya menuju kemandirian untuk bekerja dan berkontribusi kepada masyarakat, bahkan di masa-masa sulit seperti saat ini, bekerja sama dengan instansi dan perusahaan yang telah memperkerjakan serta memfasilitasi penyandang disabilitas untuk dapat terus berkarya dalam keterbatasannya.