Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia memang mulai membaik, namun semua pihak diharapkan tetap waspada potensi gelombang ketiga COVID-19. Prediksi lonjakan kasus akan naik jikalau tidak waspada awal 2022 bermunculan akibat Natal dan Tahun Baru yang rentan tinggi mobilitas masyarakat.
Potensi gelombang ketiga COVID-19 disebabkan oleh pembebasan pembatasan sosial yang terburu-buru dan kemunculan subvarian Delta Plus atau AY.4.2 yang disebut lebih ganas dari varian yang lain. varian ini telah ditemukan di negara Singapura dan Malaysia.
Pemerintah juga berencana menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di semua daerah pada masa libur natal dan tahun baru 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Mobilitas yang tinggi dan prokes yang buruk, sehingga langkah ini akan diterapakan supaya kondisi yang stabil bisa terus kita lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sari Pramono, CEO Smartcolab, menyatakan bahwa semua pihak tetap harus waspada dalam menghadapi pandemi COVID-19, meskipun semua sektor nampaknya telah kembali seperti sedia kala, akan tetapi protokol kesehatan tetap harus diperhatikan dan menjadi hal yang paling utama dalam situasi saat ini.
"Kita antisipasi ada dua hal yang memungkinkan COVID-19 bisa naik lagi, pertama pelonggaran protokol kesehatan dan kedua, momen libur natal dan tahun baru. biasanya momen ini digunakan oleh seluruh masyarakat digunakan untuk berlibur dan pulang kampung yang membuat masyarakat lengah," ungkap Sari.
Bersambung ke halaman selanjutnya.