Sementara itu, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman menambahkan saat ini jumlah UKM yang telah bergabung pada Portal UKM Nasional SMEsta mencapai 1.521 UKM ekspor dan 9 Mitra Pendukung UKM.
Ke depan diharapkan Portal UKM Nasional ini akan diperluas melalui integrasi ke dalam laman pengadaan barang dan jasa pemerintah (e-katalog dan bela pengadaan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta menjadi katalog promosi produk UMK di dalam dan luar negeri, dengan dampak yang lebih luas khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Hanung menegaskan tujuan dari Portal UKM Nasional adalah menyediakan informasi terkait pendaftaran usaha, perizinan, sertifikasi, pelatihan, akses pasar, sampai dengan pembiayaan serta membangun ekosistem UKM, memperkuat jaringan dan Database UKM (ekatalog), dan Mitra Pendukung Ekspor.
Portal ini dibuat juga untuk mendukung verifikasi dan validasi informasi UKM ekspor dan Mitra UKM pendukung ekspor.
Di kesempatan yang sama, Cluster Coordinator ASEAN GIZ Sergey Makarov mengatakan pihaknya merasa terhormat bisa bergabung dan bersama-sama berkontribusi mendorong UMKM Indonesia bisa berkembang dan memperluas pasarnya hingga ke kawasan regional.
"UMKM Indonesia terbukti resilient terhadap krisis yang terjadi saat ini. Diharapkan dengan terbentuknya SMEsta, UMKM Indonesia terus berkontribusi bagi ekonomi nasional," tuturnya.
GIZ dalam hal ini menjadi lembaga non profit pemerintah Jerman yang bermitra dengan 130 negara di seluruh dunia dalam membantu pengembangan perekonomian. Kerja sama GIZ ini membantu mengembangkan portal SMEsta.id bersama KemenKopUKM.
Turut hadir dalam acara itu, Cluster Coordinator ASEAN GIZ Sergey Makarov, Principal Advisor ASEAN SMEs GIZ Till Ahnert, serta President Director International Chamber of Commerce Indonesia Ilham Habibie.
(akd/hns)