Simak! Ini Cara untuk Pertahankan Kelangsungan Bisnis Jangka Panjang

Simak! Ini Cara untuk Pertahankan Kelangsungan Bisnis Jangka Panjang

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 17 Des 2021 20:41 WIB
ShopeePay
Foto: Screenshoot/ShopeePay
Jakarta -

Siapa yang tidak ingin memiliki bisnis yang berkelangsungan? Tentu ini menjadi harapan semua pengusaha, termasuk Anda bukan?

Namun, banyak yang tidak menyadari. Sebetulnya fondasi penting dalam membangun bisnis yang sustain adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, atau disebut juga sebagai brand purpose. Tujuan akhirnya tidak hanya berfokus pada profit bisnis, melainkan lebih kepada bagaimana sebuah bisnis bisa membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Topik inilah yang diulas dalam acara ShopeePay Talk bertajuk 'Gak Cuma Cuan, Bisnis Juga Bisa Bawa Perubahan'. Acara yang digelar layanan dompet digital, ShopeePay ini mengundang 2 pebisnis sukses sebagai narasumber, y. Yakni Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv, Audrey Maximillian Herli dan Co-Founder of Mad for Makeup, dr. Shirley Oslan. Selain itu, hadir juga pakar bisnis sekaligus Founder & Chief Executive Officer of Lingkaran, Wendy Pratama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah era digital, persaingan bisnis dalam meraih perhatian konsumen kini menjadi semakin ketat. Tidak lagi terpusat pada fungsi sebuah produk maupun jasa, namun salah satu hal terpenting yang mempengaruhi cara pandang konsumen adalah konsistensi bisnis dalam mewujudkan brand purpose yang bermakna dan dapat membawa perubahan bagi masyarakat secara jangka panjang," kata Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).

"Kami harap ShopeePay Talk kali ini dapat membangkitkan gelora semangat pelaku bisnis Tanah Air untuk bersama-sama memulai dan mengembangkan bisnis bermakna sebagai upaya pemulihan perekonomian Indonesia menyambut tahun 2022 mendatang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Founder & Chief Executive Officer of Lingkaran, Wendy Pratama menjelaskan kehadiran brand purpose dalam bisnis tidak bisa disamakan dengan strategi marketing maupun slogan bisnis. Karena menurutnya, brand purpose adalah bentuk komitmen jangka panjang kepada konsumen yang harus selalu dijaga secara konsisten.

"Walaupun bisnis tersebut mengalami pivot, pergantian produk maupun jasa, bisnis tersebut harus berupaya mewujudkan janjinya sehingga bisnis tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Secara jangka panjang, brand purpose juga dapat membangun komunitas konsumen yang lebih loyal, hingga pada akhirnya juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv, Audrey Maximillian Herli menjelaskan lika-liku perjalanannya dalam membangun Riliv yang melawan stigma negatif isu kesehatan mental. Ia juga membagikan strategi dalam merumuskan brand purpose bisnis.

Lahir sebagai Solusi, Bukan Hanya Ikut Tren

Bagi Audrey, yang terpenting dalam membangun bisnis adalah tujuan mulia apa yang ingin dicapai dengan bisnis. Mengikuti tren yang ada sebagai landasan atau ide untuk membangun bisnis sangat rentan membuat bisnis tersebut jadi kehilangan relevansinya seiring berjalannya waktu.

Dia pun menyarankan pemula yang baru akan terjun ke dunia bisnis lebih berfokus pada solusi yang hendak ditawarkan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. Sebab menurutnya tren akan cepat berubah, terutama di tengah industri bisnis saat ini.

"Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, bisnis kita akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar," katanya.

"Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia. Kehadiran Riliv diharapkan dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental," lanjutnya.

Sentuh Sisi Emosional Konsumen

Di sisi lain, Co-Founder of Mad for Makeup, dr. Shirley Oslan menambahkan tentang pentingnya membangun ikatan emosional dengan target audiens. Salah satunya lewat brand purpose atau tujuan bisnisnya.

Dia menyebut dengan brand purpose yang mampu menyentuh sisi emosional, bisnis akan lebih mudah untuk menggaet calon konsumen loyal. Inilah yang selama ini dr. Shirley praktikkan dalam mengeluarkan produk make up yang tidak hanya sehat bagi kulit, tapi juga terjangkau. Dengan begitu, produk Mad for Makeup dapat merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri.

"Sejak awal, kami berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik dan menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens kami. Kami secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek yang kami lakukan. Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen kami dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami. For the people of tomorrow, that we called Rebels!," jelas dr. Shirley.

Sebagai informasi, ShopeePay Talk merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan mengangkat tema berbeda setiap bulannya. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful.


Hide Ads