So Sad! Pegawai Milenial Paling Capek Kerja Dibandingkan Generasi Lain

So Sad! Pegawai Milenial Paling Capek Kerja Dibandingkan Generasi Lain

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 23 Des 2021 11:01 WIB
Stressed upset business woman feeling backpain working on laptop sitting in incorrect posture, tired fatigued student rub back suffer from spine muscular pain injury lumbar backache concept in office
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Biang Kerok Burnout

Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) selama masa pandemi telah menyebabkan perusahaan berjuang untuk mengisi posisi yang terbuka, yang mengakibatkan stres tambahan bagi para pekerja.

Banyak dari mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi tugas sehari-hari di tempat kerja karena kurangnya SDM. Hal inilah yang membuat para pekerja saat ini merasa kelelahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor lain yang menyebabkan peningkatan stres seperti kurangnya dukungan, komunikasi yang tidak jelas dari atasan, dan beban kerja yang tidak dapat dikelola dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan ini adalah memberikan dukungan dan manfaat lebih kepada para karyawan yang masih bertahan. Mulai dari bantuan berupa alat perencanaan keuangan, pelatihan, dan manfaat kerja lainnya untuk menurunkan tingkat kelelahan.

ADVERTISEMENT

"Saat kami membayangkan kembali tenaga kerja masa depan, pengusaha harus mempertimbangkan berbagai kebutuhan manajer mereka, dan alat apa yang mungkin mereka perlukan untuk kesuksesan jangka panjang," Missy Plohr-Memming, wakil presiden senior kelompok manfaat di MetLife.


(ara/ara)

Hide Ads