Pendiri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriya Nusantara & Gloya, Abdul Sobur telah berpengalaman menjadi eksportir produk handycraft seperti interior, eksterior hingga kerajinan antik lainnya. Selama 25 tahun ia di industri kerajinan membuat berbagai produknya tersohor ke mancanegara.
Abdul Sobur bahkan mengungkapkan sudah melakukan ekspor lebih dari 13 negara dengan brand bernama Kriya Nusantara & Gloya. Meskipun ada pandemi COVID-19 sekalipun, kata dia, produknya tetap dicari oleh buyer sehingga usahanya masih bisa tetap bertumbuh. Lantas apa rahasianya?
"Saya punya perusahaan ekspor ke lebih dari 13 negara, terutama terbesar ke Timur Tengah, ada juga USA dan ada juga ke Eropa. Yang terbesar ke Timur Tengah diwakili oleh negara Qatar, jadi 80% Qatar mengambil produk kami," ujarnya dalam Webinar BNI UMKM Jawa Barat dikutip Kamis (30/12/2021).
Dia mengaku hal itu tidak mudah di raihnya. Sebab, persaingan pasar di industri retail seperti handycraft ini sangat ketat terutama di mancanegara. Kendati begitu, perusahaannya tetap bisa bersaing karena menerapkan standar kualitas produk internasional.
"Dulu memang tidak mudah, kita bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang besar dari Perancis dari Jerman dari Inggris bahkan Italia. Tapi alhamdulillah, ketika kita komitmen dengan mutu yang kita sodorkan selalu yang terbaik, pengertian mutu terbaik itu sebetulnya, bisa dibilang sesuai dengan selera mereka " tuturnya.
"Di lain pihak kita punya kualitas yang tidak kalah dari negara tetangga, baik dari aspek kerapian kebersihan kekuatan dan estetika. Saya bilang di bisnis kami ini industri kreatif bidang desain, jadi itu yang harus kami unggulkan dibanding pesaing lain," jelasnya.
Menurutnya, kualitas produk berdasarkan standar internasional jadi rahasia yang harus diutamakan jika UMKM ingin bisa tembus ekspor. Setelah itu, UMKM bisa konsisten menghadirkan produk tersebut dan juga giat mencari selera yang disukai pasar.
"Jadi yang terpenting bagi para UMKM kalian boleh bermimpi setinggi langit untuk menjadi eksportir besar dan mulai aja dari hal kecil dulu, nggak usah harus dapat jutaan dollar, jadi start small," ungkapnya.
![]() |
Lebih lanjut, kata dia, para UMKM harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan zaman. Hal ini penting agar UMKM bisa bersaing di pasar yang luas, seperti halnya berjejaring memanfaatkan kesempatan dengan mengikuti pameran, atau mengambil peluang yang diberikan perbankan seperti BNI.
"Dan yang terpenting lagi now action, buat barang-barang yang memenuhi standar negara tujuan. Mumpung ada Xpora (solusi digital untuk meningkatkan kapasitas bisnis UMKM," katanya.
"BNI Xpora bukan hanya sekedar modal kerja tapi one stop solution, ini sangat bagus dan strategis, hemat saya kalau Xpora betul-betul dilaksanakan ini pasti akan ada perubahan besar di UMKM," pungkasnya.
(akd/hns)