Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah III DKI Jakarta, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, sebagai kampus yang melahirkan SDM di sektor bisnis, IPMI harus lebih fleksibel menghadapi perubahan besar yang terjadi di dunia seperti disrupsi teknologi, iklim global, demografi, sosial ekonomi, pasar tenaga kerja, termasuk perubahan lingkungan akibat pandemi Covid-19.
"Kampus menjadi tempat membangun SDM yang unggul dengan trend masa depan, dimana cara kerja kita di masa depan akan jauh lebih berbeda dengan yang kita alami saat ini.Ketika persaingan ekonomi global semakin ketat, pendidikan menjadi penting yang berkaitan erat dengan perekonomian bangsa," ujarnya.
Adapun Rektor Sekolah Tinggi Manajemen IPMI, Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., Ph.D, mengatakan, pada hari ini IPMI melaksanakan wisuda terhadap 60 mahasiswa yang terdiri dari 19 sarjana strata dua (S2) dan 41 sarjana strata satu (S1). Acara wisuda kali ini merupakan yang ke-47 sejak IPMI berdiri pada tahun 1984.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kali kedua IPMI meluluskan mahasiswa di era pandemi yang menyesuaikan peraturan pemerintah dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.
Prof Aman menambahkan saat ini IPMI telah mengembangkan program studi Professional Bachelor of Business Administration (Pro BBA - Kelas Profesional) yang diperuntukkan bagi para profesional korporat, pelaku bisnis & kewirausahaan, serta praktisi Start-Up; yang bercita-cita untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan dirinya melalui program kesarjanaan yang adaptif terhadap kesibukan jam kerja mereka. Selain itu, IPMI juga mendirikan sebuah inkubator dan akselerator Start-Up bernama InnoLab, yang bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Investment Gallery.
(kil/fdl)