Simalakama Kemendag Pasok Kedelai, Tetap Impor Meski Mahal

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 07:10 WIB
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya memastikan pasokan kedelai tersedia. Meski, harus mengimpor dengan harga yang tinggi.

Langkah itu ditempuh untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe. Bagi pemerintah, lebih baik bahan baku tersedia meski harga tinggi.

"Yang kita pastikan kedelai selalu tersedia, jadi kita importir itu tetap kita paksakan untuk impor walaupun harga tinggi. Lebih baik bahan baku ada, harga tinggi, karena pada dasarnya perajin tahu tempe nanti nggak bisa berusaha kalau nggak ada kedelainya," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan kepada detikcom, Minggu (20/2/2022).

Oke mengatakan, jumlah perajin tahu tempe saat ini sekitar 150 ribu. Upaya memperlancar impor kedelai dilakukan supaya ratusan ribu perajin itu bisa tetap menjalankan usahanya.

"Sampai puasa dan lebaran kita pastikan dulu importasi lancar, ketersediaan kedelai ada, sehingga 150 ribu perajin tahu tempe tetep bisa berusaha," terangnya.

Perajin tahu tempe Indonesia biasanya memanfaatkan kedelai impor dari AS terkait rasa. Lanjutnya, harga kedelai ini diperkirakan masih tinggi sampai Mei mendatang.

"Sampai bulan Mei itu harga future-nya masih di atas, bulan Juni mungkin terjadi penurunan sedikit dan akhirnya mudah-mudahan kembali lagi," ujarnya.

RI ketergantungan kedelai impor. Cek halaman berikutnya.




(acd/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork