Konflik peperangan antara Rusia dengan Ukraina sedang mengemuka. Banyak negara yang ikut mendapat imbas atas serangan Rusia ke Ukraina tersebut, termasuk Indonesia. Indonesia sendiri menjalin sejumlah kerja sama dengan Rusia.
Salah satu bentuk kerjasama RI-Rusia yang sudah berjalan adalah pembangunan floating power plant sebagai langkah pengurangan emisi karbon, dan pembangunan kilang minyak yang diharapkan dapat terealisasi sesuai rencana.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya pernah mengungkap salah satu kerjasama investasi antara Indonesia dan Rusia adalah pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur dan Blok Natuna.
Sementara itu, dari aspek perdagangan, Airlangga memaparkan pada periode Januari-Oktober 2021, tercatat kenaikan neraca perdagangan sebesar 44,33% atau senilai US$ 2,21 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 1,53 miliar.
Adapun salah satu komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Rusia, yakni Minyak Sawit, mengalami peningkatan yang relatif tinggi.
Di bidang investasi, lanjutnya, Rusia yang saat ini menempati peringkat ke-37 negara investor di Indonesia. Ia pun berharap Rusia diharapkan dapat meningkatkan investasinya di Indonesia. Diketahui, total investasi Rusia di Indonesia pada triwulan ke-III tahun 2021 tercatat telah mencapai US$ 9,2 juta dalam 280 proyek.
Airlangga juga menilai bahwa masih banyak potensi kerja sama yang bisa di-eksplore lebih lanjut antara kedua negara ini, baik itu kerjasama di perdagangan dan investasi.
(fdl/fdl)